Sewa Kios Capai Rp15 Juta Per Bulan, Pramono Tegur Dirut MRT Jakarta, Ancam Batalkan Kerja Sama
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, turun tangan merespons keluhan pedagang UMKM yang meninggalkan kios di Blok M District, Jakarta Selatan, akibat tarif sewa yang dinilai mencekik.
Pram mengungkapkan, pengelolaan kios di kawasan tersebut melibatkan kerja sama antara MRT Jakarta dengan salah satu koperasi.
Namun, tarif sewa yang dipungut ternyata melebihi batas aturan yang telah ditentukan hingga Rp15 juta per bulan.
- Antara
“Memang ada kerja sama antara MRT dengan salah satu kooperasi yang ada di sana. Dalam kerja sama itu sebenarnya batas atas untuk tarif sudah dikenakan, ada batas bawah dan ternyata tarif yang dipungut lebih dari itu,” kata Pram kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/9/2025).
Atas kondisi itu, Pram menegur langsung Direktur Utama MRT Jakarta, Tuhiyat.
Ia menegaskan kerja sama yang merugikan pedagang kecil lebih baik dihentikan.
“Sehingga dengan demikian saya sudah menegur Dirut MRT, kalau memang tidak bisa dijalankan itu kerjasamanya, maka saya minta untuk dibatalkan,” tegasnya.
Pram menekankan keberpihakan pemerintah terhadap pelaku UMKM yang harus diberi ruang agar tetap bisa berusaha tanpa terbebani biaya sewa tinggi.
“Bagi saya, UMKM itu menjadi lebih utama dalam kondisi seperti ini. Nggak boleh kemudian ketika masyarakat yang datang di Blok M ramai, kemudian pengelola ataupun kooperasi yang mengelola itu menaikkan semena-mena. Jadi kalau tidak bisa ditertibkan, saya minta untuk dibatalkan, lebih baik dikelola sendiri,” ujar Pram.
Ia menambahkan, geliat ekonomi di Blok M harus dijaga, dan itu hanya bisa dilakukan jika para pedagang kecil diberi kesempatan berkembang.
“Dan ini kan ekonomi sedang menggeliat, di Blok M sedang baik. Jadi kalau memang tidak bisa ya dibatalkan aja dan dikelola sendiri. Tidak perlu pakai kerja sama,” pungkasnya.
Di media sosial ramai-ramai pelaku UMKM meninggalkan Kawasan Blok M. Mereka membongkar kios-kios mereka yang mereka sewa dari pihak MRT Jakarta.
Faktor kepindahan mereka salah satunya dikarenakan tarif sewa kios yang tiba-tiba naik hingga belasan juta.
"Tanpa basa-basi oknum naikin Harga sepihak menjadi Rp15 juta per bulan," tulis Atika Mellonius di akun TikTok pribadinya.
Padahal menurut Atika kios di Blok M tersebut kerap kebanjiran kalua hujan turun. Bahkan kerap bau sampah sehingga kenaikan sewa kios dengan nilai cukup mahal itu membuat dirinya pindah.
"Semua tenant di sini angkat kaki karena Harga yang tidak wajar," katanya. (agr/muu)
Load more