TOP 3 NEWS: Polisi Ungkap Penyebab Pelajar Anarki saat Demo, Viral Video Dugaan Alasan Soekarno Tak Bubarkan PKI hingga Julukan Diberikan Media Turki

Jakarta, tvOnenews.com- Top 3 news akan merangkum kabar hari ini (3/9) yang terupdate dan terviral, antara lain: heboh terungkapnya penyebab sejumlah pelajar ikut demo tapi bertindak anarki.

Sumber :

• dok.kolase tvonenews.com/antara -instagram manisa BBSK

Mengikuti demo memang diperbolehkan untuk siapapun, namun tidak dengan aksi anarki yang belum lama ini terjadi hingga melakukan perusakan hingga penjarahan.

Penyebab pelajar jadi anarki tersebut, diungkap peran satu-satunya tersangka diungkap Polisi.

Seorang perempuan berinisial FL alias Figha dalam kasus hasut pelajar lakukan aksi demo yang anarki saat demo yang berlangsung sejak 25 Agustus 2025. 

Dalam keterangannya, Kepala Unit 2 Subdirektorat Kemanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kompol Gilang Prasetya mengatakan, FL mengajak pelajar ikut aksi demo lewat akun media sosialnya dengan melakukan siaran live. 

Baca selengkapnya dengan klik link ini: Terkuak Penyebab Banyak Pelajar yang Anarkis saat Demo di Jakarta, Ternyata gara-gara Ulah Perempuan Ini

Sumber :

• Istimewa-viva.co.id

Kabar kedua, viralnya sebuah video dimedia sosial (Medsos) yang mengungkapkan alasan Presiden Soekarno waktu dulu tidak mau bubarkan PKI.

Seperti diketahui, tragedi G30S PKI menjadi sebuah sejarah yang masih menuai pro-kontra di Indonesia. Sejarah kelam masih menjadi misteri belum terpecahkan 

Bahkan masih menjadi pro-kontra persoalan, siapa dalang dari G30S PKI yang merenggut 7 Pahlawan Revolusi. 

Dijelaskan kala itu, rakyat mulai terpantik kalau kasus tersebut diakibatkan dari adanya partai atau organisasi bernama PKI. 

Kantor milik PKI mulai diserbu dan dibakar oleh massa yang marah atas tragedi yang telah terjadi, unjuk rasa dilakukan di berbagai daerah di Indonesia.

"Situasi konflik tidak bisa diatasi karena apa? Bung Karno sendiri tidak mau membubarkan PKI apa sebabnya? Tadi, mengenai Nasakom," ungkap Soeharto dalam penggalan video yang beredar di media sosial, Minggu (24/9/2023).