Pedagang Pasar Kramat Jati Keluhkan Penurunan Omzet Selama Unjuk Rasa di DPR RI Berlangsung
- Taufik Hidayat/tvOne
Jakarta, tvOnenews.com - Pedagang di pasar tradisional berharap unjuk rasa yang terjadi di Jakarta cepat kondusif, pasalnya, demonstrasi yang terjadi beberapa waktu terakhir menimbulkan penurunan omzet.
Salah satu pedagang kebutuhan pokok di Pasar Kramat Jati, Wiwin mengatakan, aksi besar-besaran yang terjadi di Jakarta membuat masyarakat takut untuk pergi keluar rumah. Sehingga, kondisi di pasar menjadi sepi pembeli.
"Dari demo kan ga ada yang belanja, jadi kan ga ada pembeli," kata dia kepada tvOnenews, Minggu (31/8).
Wiwin mengaku, beberapa waktu terakhir memang pasar pun tidak terlalu ramai, hanya hal ini diperparah dengan adanya demo besar-besaran yang terjadi di Jakarta.
- Taufik Hidayat/tvOne
"Orang mau ke pasar juga takut, hari ini mending ada satu atau dua pembeli, kemarin 2 hari ga ada sama sekali," ungkapnya.
Di sisi lain Wiwin menjelaskan, harga pangan yang ia jual tidak terjadi kenaikan harga, bahkan stok yang dirinya miliki pun melimpah, akibat sepinya pelanggan dan tidak habis terjual.
"Tidak naik, stabil, sekarang banyak (stok), yang ga stabil pembelinya, semua (harga pangan) stabil," jelasnya.
Diketahui, harta cabai rawit merah di Pasar Kramat Jati berkisar Rp45 ribu perkilonya, bawang merah Rp45 ribu hingga Rp50 ribu. Sementara harga telur ayam Rp27 ribu dan ayam Rp29 ribu.
Wiwin berharap, aksi yang dilakukan masyarakat ini cepat selesai, sehingga pendapatannya kembali naik seperti sebelumnya.
- Taufik Hidayat/tvOne
"Mudah-mudahan beres, biasanya sehari bisa dapat Rp5 juta, sekarang mungkin Rp1,2 juta aja sudah bagus," ujarnya.
Ia juga mendoakan agar para pendemo diberikan kesehatan serta di jauhkan dari hal-hal yang tidak diinginkan apalagi sampai merenggut nyawa, seperti yang terjadi pada Kamis lalu.
Load more