Bulan Ini Jadi Hari Kanker Paru-paru Sedunia, Simak Gejala dan Cara Penanganannya Sejak Dini
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Hari Kanker Paru-paru Sedunia diperingati tiap 1 Agustus. Menurut WHO, kanker paru-paru menyumbang 1 dari 5 kematian akibat kanker secara global, dan menyebabkan lebih dari 1,8 juta kematian per tahun.
Oleh karena itu, momentum Hari Kanker Paru-paru Sedunia diharapkan dapat menjadi pengingat untuk memperkuat upaya preventif, seperti berhenti merokok, mengenakan masker di lingkungan polusi tinggi, dan melakukan pemeriksaan medis secara berkala.
Menurut data Globocan, kanker paru di Indonesia menjadi salah satu penyebab utama kematian akibat kanker, dengan 38.904 kasus baru pada periode 2018-2022.
Penderita yang didiagnosis stadium lanjut memiliki tingkat kesembuhan yang rendah.
Merokok aktif dan pasif menjadi faktor risiko utama, namun faktor lain seperti usia, paparan polusi, zat kimia, serta riwayat keluarga juga berperan. Skrining dini penting untuk meningkatkan deteksi dan keberhasilan pengobatan.
Dalam rangka memperingati Hari Kanker Paru-paru Sedunia yang jatuh setiap tanggal 1 Agustus, ada banyak kegiatan yang bisa digelar, salah satunya dengan Seminar Kesehatan bertema “Kenali Kanker Paru Sejak Dini” di Helens Night Mart and Party Station Gunawarman, Jakarta Selatan pada Minggu lalu.
Kegiatan ini dihadiri lebih dari 150 peserta dari berbagai kalangan yang berasal dari warga kelurahan Selong, Jakarta Selatan. Acara ini menghadirkan dr. Farra Assyifa Rizqy sebagai narasumber utama.
Acara bertujuan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya deteksi dini dan pencegahan kanker paru-paru, yang saat ini menjadi penyebab kematian tertinggi akibat kanker pada pria di Indonesia.
“Peringatan Hari Kanker Paru-paru Sedunia adalah momentum penting untuk mengingatkan kita bahwa penyakit ini bisa dicegah dan dikendalikan jika diketahui sejak awal,” kata dr. Farra Assyifa Rizqy.
Ia juga mengungkapkan data dari Pusat Observasi Global atau GLOBOCAN 2022 yang menyebutkan bahwa Indonesia mencatat lebih dari 34.000 kasus baru kanker paru-paru per tahun, dengan mayoritas pasien datang dalam kondisi stadium lanjut.
Dalam pemaparannya, dr. Farra Assyifa Rizqy menjelaskan sejumlah faktor risiko utama kanker paru-paru, termasuk kebiasaan merokok, paparan asap rokok pasif, polusi udara, hingga paparan zat kimia berbahaya di lingkungan kerja. Ia menekankan bahwa gejala seperti batuk berkepanjangan, nyeri dada, sesak nafas, dan penurunan berat badan tidak boleh diabaikan.
Selain menerima materi edukatif tentang pencegahan kanker paru-paru, peserta juga berkesempatan mengikuti sesi tanya jawab kesehatan di akhir seminar. Kegiatan ini berlangsung dalam suasana santai namun penuh antusiasme.
Andrew Susanto menyatakan bahwa seminar ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan sosial yang dilakukan perusahaan dalam bidang kesehatan masyarakat.
“Kami ingin acara ini membuat warga lebih sadar akan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin. Deteksi dini dapat mencegah kanker paru paru sejak awal,” ujar Andrew Susanto.
Salah satu peserta seminar, Nisa (27), mengaku terbantu dengan adanya edukasi langsung dari ahlinya.
“Jujur, saya baru tahu kalau polusi udara saja bisa memicu kanker paru. Biasanya kita hanya fokus pada rokok,” ungkapnya.
Khusus untuk 50 peserta lansia yang datang berkesempatan mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis. Rangkaian Pengecekannya berupa pengecekan tekanan darah, kolesterol, gula darah, asam urat hingga konsultasi langsung dengan dokter. Pemeriksaan ini diikuti dengan pemberian vitamin dan obat-obatan sesuai hasil diagnosa.
Acara ini juga memiliki kegiatan hiburan bertema “Pesta Rakyat”. Para peserta diajak mengikuti permainan seperti lempar bola kedalam ember berhadiah dan estafet bola pingpong yang menawarkan hadiah menarik berupa sembako dan perangkat elektronik. Hiburan ini berhasil menciptakan suasana akrab antar warga, dan tim penyelenggara.
Load more