Cerita Unik Reality Club Dapat “Teguran dari Tuhan” Saat Rekaman Lagu Berbahasa Indonesia Pertama
- tvOnenews/Anisa Sri Isnaini
Jakarta, tvOnenews.com - Kuartet indie rock asal Jakarta, Reality Club, akan segera merilis album keempat mereka bertajuk Who Knows Where Life Will Take You? di akhir bulan ini.
Album ini menjadi tonggak baru bagi Faiz Novascotia Saripudin (vokal, gitar), Fathia Izzati (vokal), Era Patigo (drum), dan Nugi Wicaksono (bass) yang menampilkan sisi paling personal sekaligus penuh keyakinan sepanjang perjalanan sembilan tahun band tersebut.
Rekaman dilakukan di Tree Recording Studio, Bangkok, bersama tiga produser: Brad Oberhofer dari Los Angeles, Iga Massardi (Barasuara), dan Wisnu Ikhsantama. Proses ini berbeda dari sebelumnya karena sebagian besar lagu direkam secara live, memungkinkan energi, interaksi, hingga tawa para personel terekam bersama instrumen.
Tim tvOnenews.com pun berkesempatan untuk mendengarkan seluruh 13 lagu di album baru Reality Club dalam konferensi pers dan sesi dengar di Krapela, BlokM, Jakarta Selatan, Kamis (21/8/2025).
Ada cerita unik dan lucu di balik lagu berbahasa Indonesia pertama Reality Club yang juga disebut-sebut oleh para member sebagai lagu "religi".
Fathia Izzati atau Chia sang vokalis tak kuasa menahan air mata saat take vokal dilakukan.
“Kami benar-benar mencoba mendalami perasaan di dalam. Sampai di control room hanya ada Tama (produser) dan engineer. Yang lain diminta keluar dulu,” ungkapnya.
Tangis itu pun menular ke Faiz hingga produser turut hanyut dalam emosi.
Padahal, lagu tersebut sejatinya terdengar “chill”. Namun, makna spiritual di baliknya justru membangkitkan sesuatu yang tak disangka-sangka.
Ketegangan emosional itu semakin tak terlupakan ketika saat sedang jeda makan siang di Bulan Ramadhan, paara personel dikejutkan dengan gempa bumi dahsyat yang melanda Thailand dan Vietnam pada Maret 2025 lalu.
“Tiba-tiba gempa. Semenitan lebih. Rasanya helpless banget, gak tau ini bakal makin parah atau enggak,” kenang Faiz Novascotia, vokalis dan gitaris Reality Club.
Bagi Faiz, momen itu bukan sekadar fenomena alam. Seakan-akan kejadian tersebut merupakan teguran dari Tuhan.
Meski begitu, mereka menganggap pengalaman itu sebagai bumbu tambahan dari perjalanan kreatif.
Load more