Warga Graha Famili Respon Proyek The Nook dengan Dukungan dan Catatan
- tim tvOne
Surabaya, tvOnenews.com - Pembangunan The Nook, pusat kuliner dan perbelanjaan di Jalan Boulevard Famili Selatan, Wiyung, mendapat beragam respons dari warga sekitar. Sejumlah warga menyatakan dukungan karena menilai keberadaan proyek tersebut akan memberi nilai tambah bagi kawasan.
Jun, warga Blok T Graha Famili, menyebut kehadiran The Nook bisa menjadi ikon baru seperti pusat kuliner di kawasan lain.
“Saya setuju dengan keberadaan The Nook karena akan menjadi nilai tambah. Seperti di Citraland ada G-Walk, di Pakuwon ada Pakuwon Mall,” kata Jun.
Ia juga menanggapi adanya pandangan seolah seluruh warga menolak pembangunan tersebut.
“Kalau mengatasnamakan seluruh warga, warga yang mana? Pro dan kontra memang pasti ada. Tetapi, saya rasa lebih banyak yang mendukung. Yang menolak hanya satu dua orang saja,” ujarnya.
Menurut dia, banyak warga Graha Famili berprofesi sebagai profesional dan pengusaha, sehingga cenderung mendukung iklim investasi.
“Rasanya tidak etis juga kalau kami menolak karena sebagai pengusaha kami tahu rasanya kalau usaha kami dihambat pihak lain,” tuturnya.
Seorang warga Blok U juga menyatakan hal serupa. Ia menilai keberadaan pusat kuliner di sekitar rumahnya akan mempermudah akses warga tanpa harus bepergian jauh.
“Kalau saya selama masih di kawasan itu, oke. Itu bakal buka beberapa kafe. Lebih dekat juga dari komplek saya,” kata warga tersebut.
General Manager PT Sanggar Asri Sentosa (SAS), Veronica Puspita, menjelaskan bahwa pembangunan The Nook telah melalui proses perizinan sesuai aturan, mulai dari SKRK, persetujuan bangunan gedung (PBG), hingga analisis dampak lingkungan.
“Apa yang dipersyaratkan dinas-dinas terkait sudah kami penuhi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Apa yang dipersyaratkan untuk dilengkapi akan kami lengkapi,” katanya.
Veronica menambahkan, lahan yang digunakan bukan fasilitas umum (fasum). Menurutnya, lahan tersebut sudah berstatus milik perusahaan setelah dilakukan penggantian fasum di lokasi lain yang telah mendapat persetujuan dinas terkait.
“Kalau tidak menjadi lahan komersil tidak mungkin saya bisa mendirikannya,” ucapnya.
Ia juga membantah adanya janji bahwa lahan tersebut akan dijadikan lapangan tenis. Veronica menegaskan pihaknya tetap membuka ruang bagi masukan warga, termasuk soal dampak lalu lintas.
Load more