Kisah Kakak Beradik di Duri Kosambi Kembali Bersekolah Meski Harus Berjalan Kaki dengan Jarak….
- tvOnenews.com/Taufik
Jakarta, tvOnenews.com - Tiga perempuan yang merupakan saudara kandung di RW 06 Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, kini dapat kembali tersenyum usai mendapat kesempatan sekolah di PAUD PKBM Negeri 07 atau Sekolah Kegiatan Belajar (SKB).
Sekolah yang memiliki program paket A setara SD, Paket B setara SMP, dan Paket C setara SMA ini terletak di Jalan Utama 8 No.2, RT 9 RW 2, Kelurahan Cengkareng Barat, Jakarta Barat.
Tiga saudara ini umurnya tak jauh berbeda, Andini merupakan anak pertama kelahiran 2002, sedangkan adiknya bernama Amanda kelahiran 2008 dan Amelia merupakan kelahiran 2009.
Saat ditemui tvOnenews.com, ketiganya menceritakan kehidupannya yang baru merasakan duduk di bangku sekolah. Sambil tersipu malu, ketiganya mengaku merasa senang dapat merasakan pendidikan di tengah keterbatasan ekonomi keluarganya.
- tvOnenews.com/Taufik
Ayahnya diketahui hanya bekerja serabutan, sementara ibunya hanya di rumah dan baru saja sembuh dari sakit lumpuh.
“Senang, teman-temannya ramah, baik, sering main-main. Guru-gurunya juga baik,” kata Amel, saat ditemui di kediamannya, Senin (18/7/2025).
Amel dan Amanda sebelumnya hanya memiliki kegiatan membantu mengerjakan pekerjaan rumah sehari-hari, mengurus anak kakaknya, dan mengantar bekal untuk ayahnya yang bekerja di Cengkareng.
“(Sebelum ngerasain sekolah) Kegiatannya ya ngasih nasi ke Bapak, terus benar-benar rumah, terus jagain Mama juga, juga jagain keponakan,” ucap Amel.
Sementara itu, karena keinginan sekolah yang tinggi sejak dulu, Amel dan Amanda menceritakan kegigihannya yang selalu bangun pagi dan bergegas untuk berangkat ke sekolah. Keduanya ditempatkan di paket A yang setara dengan sekolah SD kelas 3.
“Makanya sering bangun pagi giat banget datang ke sekolah, nggak pernah terlambat. Kata gurunya nggak pernah bolos, nggak pernah terlambat. Soalnya (aku) suka gitu sekolah, jadi yaudah,” tutur Amel.
Keduanya mengaku setiap hari harus berangkat ke sekolah lebih cepat 30 menit sebelum jam masuk pukul 09.00 WIB. Hal ini lantaran ia harus berjalan sekitar 5 kilometer dari rumah ke sekolahnya.
Setelah menjalani 12 hari bersekolah, Amel dan Amanda mengaku baru diajarkan bernyanyi oleh gurunya. Ia juga menceritakan bahwa sekolahnya sempat mengadakan lomba dalam rangka memperingati HUT ke-80 RI.
“Udah 12 hari sekoolah. Terus di sekolah kemarin 17-an ada lomba di hari Kamis. Sekarang belum masuk pelajaran, sejauh ini baru dikasih pelajaran lagu doang,” cerita Amel.
Namun setelah bersekolah, Amel dan Amanda tidak merubah kegiatannya saat sebelum sekolah. Keduanya tetap membantu ibunya dan mengantar makan untuk ayahnya.
“Aku tetap bangun pagi, habis tidur pagi nyapu dulu. Setelah itu kita langsung makan dulu sarapan, bikin kopi buat bapak. Habis itu bapak pergi kerja, baru kita berangkat sekolah,” jelas Amel.
“Terus setelah sekolah langsung pulang, kan disuruh gurunya langsung harus pulang, nggak boleh main. Habis pulang nganterin nasi deh ke bapak di Cengkareng. Setiap hari jalan kaki dari kecil,” sambungnya.
Lain hal dengan Andini, ia pernah merasakan sekolah hingga duduk di bangku SMP. Setelahnya ia memilih menikah dan saat ini telah dikaruniai dua anak yang saat ini berusia empat tahun dan satu tahun.
Andini diketahui telah berpisah rumah yang tak jauh dengan rumah dua adiknya dan orang tuanya. Namun sehari-hari dirinya masih berkunjung ke rumah orang tuanya untuk bermain dan membantu keluarganya.
Tetapi saat ini Andini kembali melanjutkan paket C yang juga dibiayai Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Lukmanul Hakim. Andini juga didukung oleh suaminya untuk melanjutkan pendidikannya. Ketika sedang bersekolah, Andini mengaku menitipkan anaknya ke dua adiknya.
“Sekarang lanjut paket C. Sekolahnya cuma seminggu sekali doang dari jam 15.00 WIB sampai jam 17.00 WIB. Kalo sekolah anak dititipin sama adik,” kata Andini.
Dibalik kesibukannya yang harus mengurus anak dan suami, Andini juga menceritakan kepandaiannya dalam mengatur waktu untuk belajar. Ia mengaku menyempatkan belajar ketika anak-anaknya telah tertidur.
“Ya, kalau itu anak udah berasa waktu luang, anak udah tidur, baru kerjain tugas. Kayak semua udah rapih diurus,” terang Andini.
Kemudian Andini juga menyebutkan pelajaran yang diterimanya saat di sekolah paket C sama seperti sekolah umum SMA. Dirinya merasa senang dapat kembali bersekolah untuk mendapatkan ijazah agar bisa bekerja di tempat yang bagus
“Belajarnya nggak (beda) sama. Udah belajar agama. Sekarang malah dikasih tugas,” tutur Andini. (ars/raa)
Load more