Senyum Tiga Bersaudara di Cengkareng, Akhirnya Sekolah Setelah Selama Ini Hanya Belajar Baca Lewat Papan Iklan
- Taufik Hidayat/tvOnenews
Jakarta, tvOnenews.com - Tiga perempuan kakak beradik bernama Andini (23), Amanda (18), dan Amelia (17) merasakan kebahagiaan yang mendalam di tahun 2025 usai diberikan kesempatan untuk bersekolah.
Ketiganya baru saja mendapatkan bantuan untuk belajar di PAUD PKBM Negeri 07 atau Sekolah Kegiatan Belajar (SKB), Jalan Utama 8 No.2, RT 9 RW 2, Kelurahan Cengkareng Barat, Jakarta Barat.
Amelia dan Amanda kini mengejar program paket A setara SD, sementara itu Andini yang sempat merasakan sekolah di bangku SMA, saat ini menempuh program paket C setara SMA.
Saat ditemui tvOnenews.com, Amelia dan Amanda menceritakan kegiatannya saat belum berkesempatan duduk di bangku sekolah. Keduanya memiliki kegiatan sehari-hari membantu orang tua dan menjaga keponakannya.
“Kegiatannya (sebelum sekolah) ya ngasih nasi ke Bapak, terus benar-benar rumah, jagain Mama juga, jagain keponakan. Terus pas udah sekolah, masih tetap kegiatan sehari-hari, cuma dipotong sekolah aja gitu. Tapi ke Bapak mah tetap nganter nasi, bareng keponakan yang kecil. Soalnya kan dia mau ikut terus,” kata Amelia, saat ditemui, pada Senin (18/7/2025).
Amelia juga mengungkap keinginannya agar dapat membaca. Ia mengaku diajarkan oleh kakaknya, Andini untuk secara perlahan belajar membaca tulisan di papan iklan yang terpasang di sepanjang jalan ketika berpergian.
“Belum pernah sekolah aku. Baca udah bisa. Kalau belajar awal-awal sih dari kakak yang pertama. Kakak saya yang pertama bilang, kalau misalnya gak bisa baca, lagi jalan, tuh bacain di atas-atas papan-papan gitu. Saya baca, jadi bisanya dari situ. Jadi baca itu kayak disatuin langsung, tapi kayak masih ngacak gitu awal-awalnya, tapi ya udah bisa,” tutur Amelia.
Sementara itu untuk belajar menghitung, Amelia mengaku diajari oleh kakaknya nomor dua, Amanda.
“Kalau ngitung udah bisa. Kalau dulu gak bisa. Cuma diajarin sama kakak saya yang kedua,” terang Amelia.
Di tengah keterbatasannya, Amanda dan Amelia memiliki cita-cita yang mulia. Amanda mengaku ingin menjadi dokter, sementara Amelia ingin menjadi TNI.
“Dari kecil cita-citanya mau jadi tentara. Ingin jaga rakyat. Soalnya saya ingin banget jadi tentara, jadi jaga rakyat gitu Suka aja kita jadi tentara,” ungkap Amelia.
“Kalau aku mau jadi dokter. Iya biar bisa ngobatin orang,” kata Amanda.
Ketika belum sekolah, Amanda mengaku pernah mencoba bekerja di sebuah rumah makan hingga toko sembako untuk mendapatkan penghasilan.
Dia diberikan upah per hari oleh bosnya, ketika di rumah makan ia hanya digaji Rp30 ribu, saat di toko sembako ia mengaku diberikan upah Rp60 ribu. Namun Amanda tak bertahan lama karena merasa kurang menyenangkan.
“Iya ingin banget sekolah. Mau kerja yang enak. Pernah kerja di Warteg, di toko sembako. Kerja dua minggu doang karena gak kuat, waktunya gak enak apalagi pas puasa,” jelas Amanda.
Selain itu, Andini juga sempat merasakan kerja di sebuah toko konveksi, namun hal ini dilakukannya setelah menikah. Setelahnya Andini tak melanjutkan karena suaminya tidak memperbolehkannya untuk bekerja.
“Sempat kerja di konveksi jadi helpernya gitu. Dibayar seminggu Rp400 ribu. Ada kali setahun (kerja),” terang Amelia.
Ketiganya merasa bersyukur saat dapat merasakan belajar di sekolah. Lantaran kakak beradik ini ingin mendapatkan ijazah sebagai syarat agar dapat mendapatkan pekerjaan yang layak.
Sementara itu, usai mendapatkan fasilitas pendidikan lewat program paket, Amelia dan Amanda hingga saat ini belum memiliki akta kelahiran. Hal ini dikarenakan orang tuanya yang tidak memiliki akta nikah.
Tetapi Andini menceritakan bahwa kedua adiknya telah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP). Identitas ini juga baru didapatkan beberapa hari lalu lantaran dibantu oleh anggota DPRD.
“Sekarang cuma akta lahir doang yang nggak punya. Sampai sekarang belum punya. Soalnya harus ada surat nikah orangtuanya. Kemarin ditanya sama guru SKB surut buat akta,” ungkap Andini. (ars/iwh)
Load more