Narapidana Terorisme Kibarkan Bendera Merah Putih saat Upacara di Lapas Cipinang
- Rika Pangesti/tvOnenews
Jakarta, tvonenews.com - Ratusan warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang mengikuti upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia pada Minggu (17/8/2025).
Momen bersejarah ini menjadi menarik karena tidak hanya diikuti oleh petugas dan warga binaan, namun juga melibatkan narapidana tindak pidana terorisme (napiter) yang turut mengibarkan Sang Saka Merah Putih.
Kepala Lapas Kelas I Cipinang, Wachid Wibowo, mengatakan bahwa ada enam orang narapidana teroris yang turut mengibarkan Sang Saka Merah Putih.
Wachid menjelaskan, dari total 2.268 warga binaan yang ada di Lapas Cipinang, yang menjadi peserta upacara hanya sebanyak 300 orang untuk mewakili setiap blok.
"Untuk jumlah Napiter di Lapas Cipinang 10 orang 7 menjadi petugas paskibra dan 3 ikut upacara di barisan warga binaan," kata Wachid, Minggu.
Sementara, pegawai yang turut hadir mengikuti upacara sebanyak 178 orang.
Menurut Wahid, peringatan kemerdekaan ini menjadi sarana penting untuk menanamkan nilai nasionalisme dan cinta tanah air kepada seluruh warga binaan, termasuk napiter.
“Kemerdekaan adalah hak seluruh bangsa. Melalui peringatan HUT RI, kami ingin meneguhkan kembali semangat persatuan, sekaligus menanamkan kesadaran bahwa cinta tanah air adalah bagian penting dalam proses pembinaan,” ucap Wachid.
Selain upacara bendera, peringatan HUT RI di Lapas Cipinang juga diramaikan dengan berbagai lomba khas kemerdekaan yang melibatkan petugas dan warga binaan.
"Semangat kebersamaan, sportivitas, dan gotong royong menjadi nilai utama yang dihidupkan dalam setiap kegiatan. Perayaan kemerdekaan ini menegaskan bahwa meski berada di balik jeruji besi,
semangat nasionalisme tetap berkobar," ungkapnya.
Adapun, upacara di Lapas Cipinang dipimpin oleh Yulius Jum Hertantono selaku Inspektur Upacara mewakili Kalapas.
Dalam amanatnya, Yulius menekankan bahwa kemerdekaan bukan hanya simbol sejarah, tetapi juga amanah untuk diwujudkan dalam perubahan sikap dan perilaku yang lebih baik, termasuk bagi para Warga Binaan.
“Mengibarkan bendera adalah tanda kebanggaan terhadap bangsa. Ketika dilakukan oleh warga binaan, apalagi napiter, hal ini menunjukkan adanya perubahan cara pandang. Inilah esensi pemasyarakatan, yaitu menghadirkan proses pembinaan yang menumbuhkan kesadaran akan nasionalisme dan persatuan,” ujarnya.
Load more