APBN 20 Persen untuk Pendidikan, Guru Honorer Minta Pemerintah Tak hanya Bertindak Sesuai Angka Statistik
- Tim tvOne/Julio
Jakarta, tvOnenews.com - Sejumlah guru honorer menanggapi soal wacana Presiden RI, Prabowo Subianto yang akan mengoptimalkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sebesar 20 persen untuk pendidikan.
Hal ini termasuk gaji guru ASN hingga tunjangan guru non-ASN.
Salah satu guru honorer di salah satu SMAS Jakarta Selatan, Karenia Nabila (24) meminta agar para petinggi negara tidak hanya bertindak sesuai angka-angka statistik.
“Se sekali melihat kondisi rakyat nya yang bekerja di sektor-sektor yang sifat nya penting untuk pembangunan bangsa, termasuk guru ASN maupun honorer,” kata Karenia, saat dihubungi, Sabtu (16/8/2025).
Lebih lanjut Karenia menyebutkan bahwa saat ini gaji yang diterima sekitar Rp1.3 juta. Namun upah ini dirasa belum cukup, sebab guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa juga memerlukan biaya untuk hidup sehari-hari.
“Rasanya tidak masuk akal saja, seorang guru yang bertanggung jawab membentuk generasi bangsa, gajinya tidak sampai seperempat dari upah minimum (UMR). Yang di dalam Jakarta, maupun di luar Jakarta,” tegas Karenia.
“Berhenti berfikir seorang guru itu hanyalah volunteer, tapi dituntut untuk selalu bisa mendampingi siswa memenuhi standar pendidikan yang sering berubah-ubah. Ratusan siswa per tahunnya, ratusan anak bangsa, per 1 tahunnya, menjadi tanggung jawab kami dari pukul setengah 7 pagi sampai jam 3 sore,” jelas Karenia.
Sementara itu Karenia menyebutkan bahwa sudah seharusnya tenaga kependidikan membutuhkan support besar dari pemerintah, tak hanya pelatihan-pelatihan yang selaras dengan kurikulum yang kadang sering berubah.
“Kami juga membutuhkan kepercayaan dari pemerintah dan orang tua siswa dalam sistem pengajaran kami selama di sekolah. Dari pemerintah juga dibutuhkan sikap apresiatif terhadap kami, yang mungkin kesannya selalu menuntut untuk di sejahterakan. Guru sejahtera insyaAllah melahirkan siswa yang unggul dan berprestasi, karena tidak akan pernah merasa percuma saat menghabiskan waktu lebih demi masa depan siswanya,” tutupnya.
Untuk diketahui, Dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025, Prabowo mengungkapkan pemerintah juga memprioritaskan anggaran pendidikan.
Tahun ini, setidaknya 13.800 sekolah dan 1.400 madrasah direnovasi, sementara 288.000 layar pintar akan dibagikan ke sekolah di seluruh pelosok agar siswa di desa bisa mengikuti pembelajaran dari guru terbaik secara virtual.
Load more