Sebelum Meninggal, Prada Lucky Sempat Sebut 2 Nama Seniornya yang Diduga Menganiaya, Kakak Lucky: Namanya…
- Frits Floris/tvOne
tvOnenews.com - Seorang prajurit TNI Angkatan Darat, Prada Lucky Chepril Saputra Namo tewas dengan tubuh penuh luka lebam.
Prada Lucky meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan secara intensif di ruang ICU RSUD Aeramo, Nakageo, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Rabu (6/8/2025).
Prajurit muda berusia 23 tahun ini merupakan anggota TNI AD dari Batalyon Teritorial Pembangunan (TP) 834 Wakanga Mere, Nagekeo, NTT yang baru saja dilantik pada Mei 2025 lalu.
Nahas, baru dua bulan bertugas, nyawa Prada Lucky justru berakhir di tangan para seniornya yang diduga karena mengalami penganiayaan.
Sebelumnya, empat tersangka kasus penganiayaan Prada Lucky sudah lebih dahulu disebutkan.
Keempat tersangka tersebut yaitu Pratu AA, Pratu EDA, Pratu PNBS, dan Pratu ARR. Saat ini mereka ditahan di Subdenpom IX/1-1 Ende untuk proses hukum lebih lanjut.
Namun, kakak Prada Lucky, Lusi Namo mengatakan bahwa adiknya sempat menyebutkan dua nama seniornya yang diduga kerap memukuli.
- Istimewa
Setelah mendengar penetapan keempat tersangka itu, melalui wawancara pada tayangan YouTube BeritaSatu, Lusi Namo mengaku adiknya tidak menyebutkan keempat nama tersebut.
Tetapi menyebutkan nama lain.
“Berdasarkan info terbaru mengenai pelaku itu kami juga dengar. Tapi dari empat pelaku itu namanya tidak disebutkan Lucky,” ungkap kakak Prada Lucky, Lusi Namo pada tayangan YouTube BeritaSatu.
“Yang disebutkan itu namanya Andre Manoklory dan ‘si Intelnya’,” sambungnya.
Selama Prada Lucky bertugas, kakaknya mendengar curhatan adiknya yang kerap dipukul oleh seniornya.
“Setiap pergantian piket, kan Lucky di sel, jadi setiap pergantian piket dari hari Senin sampai dia masuk rumah sakit, mereka selalu bergantian memukuli Lucky,” jelasnya.
- Antara/Istimewa
Setelah menetapkan keempat tersangka, kini jumlah tersangka pelaku kasus penganiayaan terhadap Prada Lucky semakin bertambah.
Kini 20 prajurit telah ditetapkan sebagai tersangka dan telah dilakukan penahanan.
“Seluruhnya 20 tersangka yang sudah ditahan dan kemudian akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan selanjutnya,” ujar Panglima Kodam IX/Udayana, Mayjen TNI Piek Budyakto, dalam keterangannya pada Senin (11/8/2025).
Load more