Produser Merah Putih One For All Sindir Balik Netizen: Kalian Juga Ambil Manfaat Kan?
- IST
Jakarta, tvOnenews.com - Berkat Jumbo, standar penonton terhadap film animasi di Indonesia juga meningkat.
Tak heran ketika trailer film animasi Merah Putih: One For All muncul, banyak orang bereaksi.
Kemunculan trailer film ini di berbagai channel YouTube termasuk salah satunya Historika Film menuai respons netizen.
Banyak netizen yang membandingkan dengan Jumbo, film animasi terlaris sepanjang masa di Indonesia.
Dari trailer, netizen menilai eksekusi cerita film ini belum maksimal. Terlepas dari kualitas teknis dan animasinya yang dinilai kurang.
Di tengah kehebohan itu, akun YouTube Yono Jambul mengungkapkan informasi soal animasi film Merah Putih: One For All. Diduga animasi yang diperlihatkan di trailer beli di store Daz3D.
"Mereka ada adegan jalan kan. Nah mereka belinya aset street of Mumbai. Aneh banget kan makanya jalannya," ucapnya, dikutip Senin (11/8/2025).
Meski asetnya dipoles tapi tetap aja masih jauh dari standar yang sudah terlanjur tinggu berkat Jumbo.
Selain itu, aset karakter dan set juga disebut dibeli dengan harga murah. Tak lebih dari belasan dollar.
Ini kemudian menimbulkan pertanyaan soal biaya yang disebut untuk bikin film Merah Putih: One For All yang mencapai Rp 6,7 miliar.
Tapi ini masih dugaan. Belum ada konfirmasi atau klarifikasi dari pihak Perfiki Kreasindo selaku pembuat film Merah Putih: One For All.
Mengenai kehebohan netizen sepekan terakhir, produser Toto Soegriwo bicara lewat Instagram pribadinya.
"Senyumin aja. Komentator lebih pandai dari pemain. Banyak yang mengambil manfaat juga kan? Postingan kalian jadi viral kan?," tulisnya.
Film animasi Merah Putih: One For All akan tayang di bioskop pada 14 Agustus 2025. Trailer-nya sudah dipublikasikan oleh channel YouTube Perfiki TV, CGV Kreasi, dan Historika Film.
Pada caption di channel CGV Kreasi, Merah Putih: One For All diklaim sebagai film animasi pertama bertema kebangsaan.
Diselipkan pula sinopsis film yang berlatar di sebuah desa yang tenang, saat masyarakat hendak menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia.
Sekelompok anak kemudian terpilih menjadi 'Tim Merah Putih' untuk menjaga bendera pusaka yang akan dikibarkan pada setiap upacara 17 Agustus.
Load more