SBY Lukis Ombak Klayar, Kolaborasi Seni dan Alam di Pacitan
- Istimewa
Pacitan, tvOnenews.com – Wisata seni kini tak sekadar menjadi ajang hiburan, tetapi juga sarana pelestarian alam sekaligus pemberdayaan masyarakat. Banyak destinasi wisata yang menggabungkan keindahan lanskap dengan kegiatan kreatif, sehingga pengunjung tak hanya pulang membawa foto, tetapi juga pengalaman mendalam.
Konsep ini semakin relevan bagi generasi saat ini yang haus akan pengalaman otentik dan bernilai. Mengabadikan alam melalui seni, misalnya, menjadi cara unik untuk menanamkan rasa cinta tanah air, sekaligus mengangkat potensi daerah ke panggung nasional dan internasional.
Di berbagai negara, wisata seni bahkan menjadi bagian dari strategi pariwisata berkelanjutan. Melibatkan seniman, komunitas lokal, hingga wisatawan dalam proses kreatif terbukti dapat menghidupkan perekonomian sekitar, menjaga warisan budaya, dan memperkuat identitas daerah.
Indonesia sendiri memiliki banyak destinasi yang potensial untuk dikembangkan dengan konsep ini, salah satunya adalah Pantai Klayar di Pacitan, Jawa Timur. Hamparan pasir putih, tebing karang unik, dan suara “seruling samudra” menjadi inspirasi tak pernah habis bagi para seniman untuk mencipta karya.
Wisata Seni untuk Promosi Alam dan Rakyat
Wakil Ketua MPR RI dari Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), menegaskan bahwa wisata seni adalah promosi yang mampu memuliakan alam dan menghidupi rakyat.
“Ketika alam, seni, dan rasa cinta pada Indonesia menjadi kolaborasi indah, hasilnya akan memukau sekaligus mensejahterakan,” ujarnya.
Pernyataan itu ia sampaikan saat hadir langsung dalam kegiatan melukis bersama Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan SBY Art Community di Pantai Klayar, salah satu ikon wisata andalan Kabupaten Pacitan.
Ibas, yang juga Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, datang bersama keluarga, memberikan dukungan penuh pada acara tersebut. Baginya, Pantai Klayar yang kerap disebut sebagai bagian dari “70 Miles of Sea Paradise” bukan hanya indah di mata, tetapi juga layak diabadikan dalam karya seni.
“Klayar kembali menjadi panggung keindahan dan inspirasi, kali ini lewat goresan kuas dan sentuhan jari para seniman. Alam adalah kanvas terbesar yang Tuhan berikan kepada kita,” ungkapnya.
Keindahan Klayar Jadi Inspirasi Seniman
Dalam suasana langit cerah, para seniman—baik profesional maupun pemula—saling berbagi teknik, inspirasi, dan cerita. Ibas menegaskan, Pantai Klayar dipilih bukan tanpa alasan.
“Selain simbol pesona Pacitan, pantai ini memiliki karakter visual dan audio yang kuat, dari karang Sphinx, semburan seruling samudra, hingga gradasi warna laut yang mempesona,” ujarnya.
Acara ini juga dihadiri pelukis profesional asal Jerman, Christopher Lehmpfuhl, yang dikenal mahir dengan teknik finger painting.
“Christopher mampu menangkap jiwa sebuah tempat dalam setiap karyanya. Senang beliau bisa mengabadikan keindahan Klayar untuk dibawa ke panggung internasional,” kata Ibas.
SBY Turut Mengabadikan Lanskap Klayar
SBY sendiri, sebagai penggagas SBY Art Community, ikut melukis lanskap Klayar di kanvas besar, didampingi para seniman Indonesia seperti Bil Mohdor, Naufal Abshar, mahasiswa ISI Yogyakarta, serta Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji dan istri.
Komunitas ini menjadi wadah independen bagi seniman lintas generasi untuk berkarya, berbagi, dan berkembang bersama.
Sebelum hadir di Klayar, komunitas ini telah menggelar kegiatan di berbagai kota, mulai dari “Melukis Monas Bersama SBY Art Community”, “Melukis Borobudur”, hingga kunjungan ke ArtJog 2025 di Yogyakarta. Semua dilakukan dengan semangat melestarikan alam dan budaya melalui bahasa seni yang universal.
Load more