KSOP Samarinda Evakuasi Penumpang Kapal Kandas di Muara Mahakam
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Samarinda mengerahkan tim untuk mengevakuasi seluruh penumpang Kapal Motor (KM) Sabuk Nusantara 88 yang mengalami insiden kandas dan senggolan dengan kapal tongkang batu bara di alur pelayaran muara Sungai Mahakam.
"Saat ini proses evakuasi penumpang menjadi prioritas utama kami," kata Kepala KSOP Kelas I Samarinda Mursidi di Samarinda, mengutip Antara pada Jumat.
Ia menjelaskan, tim gabungan yang terdiri dari Kapal Patroli KSOP Samarinda, Kapal Negara (KN) Sarotama P.112 milik Distrik Navigasi Kelas I Samarinda, dan unsur dari Pelindo bergerak cepat membawa para penumpang menuju Dermaga Pelabuhan Samarinda untuk memastikan keselamatan mereka.
Insiden tersebut, lanjutnya terjadi pada Rabu (7/8) malam sekitar pukul 21.00 WITA. Berdasarkan laporan awal, KM Sabuk Nusantara 88 sedang berlayar di antara buoy (rambu suar) 3 dan 5 saat mesin kapal tiba-tiba mati mendadak.
"Notifikasi yang kami terima menyebutkan mesin kapal mati dan sistem kemudi tidak berfungsi. Akibatnya, kapal tidak dapat dikendalikan dan menyenggol tongkang batu bara TB SCP 01 yang sedang melintas," paparnya.
Akibat senggolan itu, tali penarik (towing) tongkang batu bara tersangkut di bagian baling-baling (propeller) KM Sabuk Nusantara 88. Kejadian ini menyebabkan kerusakan berupa penyok pada bagian haluan kapal penumpang tersebut.
Setelah kejadian, kru kapal berhasil menepikan dan lego jangkar di sekitar area buoy 5 untuk menunggu proses evakuasi dan penanganan lebih lanjut.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun proses evakuasi tetap dilakukan sebagai standar keselamatan pelayaran.
Mursidi menegaskan bahwa pihaknya akan segera melakukan investigasi menyeluruh untuk mengetahui penyebab pasti dari kegagalan mesin dan sistem kemudi kapal tersebut.
"Investigasi mendalam kami laksanakan setelah proses evakuasi penumpang dan penarikan kapal selesai. Ini penting untuk mencegah kejadian serupa terulang di kemudian hari," ujarnya.(ant/ree)
Load more