Viral Anak Kucing Dijadikan Rica-Rica di Sidoarjo, Polisi Ungkap Faktanya
- Tangkapan layar
Jakarta, tvOnenews.com - Viral di media sosial terkait narasi yang menyebutkan anak kucing dijadikan rica-rica di Sidoarjo.
Hal ini diketahui lewat unggahan salah satu akun TikTok, yakni @momscat.tina.
Beberapa hari yang lalu akun tersebut menampilkan kesaksian para pedagang di Pasar Sepanjang, Sidoarjo, yang menemukan sejumlah potongan kepala kucing dalam karung di tempat tersebut.
Hingga saat ini video tersebut ditonton lebih dari 470 ribu kali.
Video ini pun memicu kekhawatiran masyarakat khususnya kalangan pecinta kucing.
Selain itu, akun tersebut juga pernah mengunggah video dengan narasi yang menyatakan kucing-kucing besar di sana dipotong untuk dijadikan campuran daging.
Sementara itu, anak-anak kucing dijadikan bahan utama untuk masakan rica-rica.
Terkait hal ini, Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Taman Inspektur Polisi Dua (Ipda) Andri Sasongko menyebut hal tersebut tidak terbukti kebenarannya.
"Kabar tersebut adalah hoax. Salah satu pedagang wanita dalam video tersebut berinisial S sudah kami mintai keterangan dan ternyata yang bersangkutan pun tidak mengetahui secara langsung adanya kejadian itu, hanya dengar dari cerita mulut ke mulut," ujarnya, Kamis (7/8/2025).
Andri mengatakan pihaknya juga sudah mengkonfirmasi Kepala Pasar Sepanjang, Sumali, terkait kucing-kucing yang dibicarakan tersebut.
Dia menyebut pihak pengelola pasar sudah memastikan juga bahwa isu tersebut merupakan kabar yang tidak benar.
Isu tersebut, kata Andri, hanya bersumber dari keterangan tanpa bukti beberapa pedagang.
Pihak kepolisian turut meminta keterangan petugas kebersihan di pasar terkait.
Berdasarkan penuturannya, petugas kebersihan menyatakan tidak pernah ditemukan bangkai kepala kucing sesuai apa yang dikatakan pedagang dalam video yang beredar tersebut.
Andri mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan kejadian yang meresahkan masyarakat kepada polisi.
"Masyarakat diharapkan tenang karena berita tersebut tidak benar atau hoax. Kami imbau masyarakat untuk segera melaporkan kepada pihak kepolisian jika ditemukan hal-hal yang meresahkan masyarakat," pungkasnya. (ant/nsi)
Load more