Pedagang Beras Tradisional Kebanjiran Pembeli Imbas Ramai Kasus Beras Oplosan, Berkat Kesigapan Mentan
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Pedagang beras di pasar-pasar tradisional kebanjiran pembeli imbas adanya kasus pengoplosan beras premium dan pemalsuan mutu beras yang kini tengah jadi sorotan publik.
Warga kini sudah banyak yang beralih membeli beras secara langsung di pasar tradisional agar bisa langsung memeriksa kualitas beras.
"Sekarang saya justru kebanjiran pembeli. Konsumen yang dulu langganan beli beras merek-merek seperti Sania milik Wilmar, atau merek lain yang belakangan bermasalah, sekarang malah beralih belanja ke pedagang tradisional seperti saya," kata Yanto, salah satu pedagang beras di Pasar Rumpu, Senin (4/8).
"Kalau beli di pasar, berasnya bisa langsung dilihat, bagus atau enggak kelihatan jelas. Kalau di ritel, ya kayak beli beras dalam karung, enggak tahu isinya seperti apa," tambahnya.
Pedagang lainnya, Rahmat membenarkan adanya peningkatan permintaan beras langsung ke pasar tradisional.
"Sekarang justru saya untung. Banyak pembeli yang biasanya belanja di ritel, sekarang datang ke saya. Mereka bisa lihat langsung kondisi berasnya, jadi merasa lebih yakin," ujarnya.
Terkait hal itu, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Yadi Sofyan Noor mengatakan, meningkatnya minat masyarakat terhadap pasar tradisional dan penggilingan beras merupakan tren yang positif dan membangun.
"Masyarakat sekarang memang cenderung suka beli langsung di pasar tradisional, bahkan ke penggilingan. Karena kan varietas beras beda-beda. Bahkan ada yang beli gabah sendiri lalu langsung digiling," kata Yadi.
Ia menilai, tren itu dapat mendorong munculnya kembali pedagang beras lokal di tingkat desa.
Perubahan perilaku konsumen itu, kata Yadi, mencerminkan peningkatan literasi dan kesadaran terhadap kualitas pangan.
"Pada akhirnya masyarakat akan memilih beli ke penggilingan karena lebih mudah dan bisa lihat langsung kualitasnya. Saya pikir fenomena ini membuat masyarakat makin pintar. Di pasar, masyarakat bisa langsung timbang, oplosannya kecil, dan standar kualitas bisa dilihat langsung," ujarnya.
Kondisi ini tak terlepas dari aksi sigap Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang telah membongkar adanya kecurangan praktik pengoplosan beras.
Turut diketahui, Bareskrim Polri tengah mempercepat penyelidikan dugaan perdagangan beras tidak sesuai mutu dan label.
Load more