Johan Budi Jadi Komisaris Transjakarta, Ini Profil, Karier Lengkap, dan Kekayaannya yang Tembus Rp14 M
- VIVA.co.id
Jakarta, tvOnenews.com — Nama Johan Budi Sapto Pribowo kembali mencuat ke publik setelah ditunjuk sebagai Komisaris PT Transportasi Jakarta (Transjakarta). Pengumuman ini disampaikan langsung oleh akun Instagram resmi @pt_transjakarta pada Jumat, 1 Agustus 2025.
“Selamat bertugas sebagai Komisaris Transjakarta,” tulis Transjakarta dalam unggahan yang juga menyebut dua nama lain yang ikut ditunjuk, yakni Zudan Arif Fakrulloh dan Muhammad Ainul Yakin.
Penunjukan ketiganya disebut sebagai bagian dari komitmen perusahaan menghadirkan transportasi publik yang modern, aman, dan inklusif. Transjakarta berharap, kehadiran figur-figur berpengalaman ini dapat mendorong percepatan transformasi Ibu Kota menuju Jakarta sebagai kota global.
“Selamat mengemban amanah baru. Terus hadirkan perubahan nyata demi transportasi publik yang lebih baik,” lanjut pernyataan resmi tersebut.
Ketiganya menggantikan posisi Mashuri Masyhuda dan Bambang Eko Martono yang sebelumnya menjabat sebagai komisaris.
Sosok yang Tak Asing bagi Publik: Johan Budi
Johan Budi bukan sosok asing bagi masyarakat Indonesia. Ia dikenal luas sebagai mantan juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mantan Staf Khusus Presiden Joko Widodo, hingga anggota DPR RI dari Fraksi PDIP.
Lahir di Mojokerto, 29 Januari 1966, Johan merupakan lulusan Fakultas Teknik Gas Universitas Indonesia. Namun kariernya tak berhenti di dunia teknik. Ia justru melesat di dunia jurnalistik, komunikasi publik, hingga politik nasional.
Sebelum masuk ke KPK, Johan pernah menjadi peneliti di Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) pada 1993–1995. Ia lalu banting setir menjadi jurnalis di Forum Keadilan dan Tempo hingga 2005, sebelum bergabung ke lembaga antirasuah.
Karier Moncer di KPK dan Istana
Johan mulai berkarier di KPK sejak 2005 dan dipercaya sebagai juru bicara lembaga antikorupsi sejak 2006. Namanya dikenal luas publik karena pernyataan-pernyataannya yang lugas saat menyampaikan perkembangan kasus-kasus besar.
Ia pernah menduduki beberapa posisi penting di KPK seperti:
-
Direktur Pendidikan dan Layanan Masyarakat
-
Kepala Biro Hubungan Masyarakat
-
Pelaksana Tugas Pimpinan KPK pada 2015
Pada 2016, Presiden Joko Widodo menunjuk Johan sebagai Staf Khusus Presiden bidang komunikasi, mendampingi Jokowi dalam berbagai agenda kenegaraan.
Namun, pada 2019 Johan memilih meninggalkan jabatan di Istana demi maju sebagai calon anggota legislatif dari PDIP dan berhasil lolos ke Senayan.
Gagal di Pileg 2024, Mundur dari PDIP, Ingin Balik ke KPK
Sayangnya, Johan Budi gagal melanjutkan kiprahnya di DPR. Ia tak berhasil meraih kursi dalam Pileg 2024 setelah bertarung di Dapil Jawa Timur VII. Berdasarkan hasil rekapitulasi, ia hanya memperoleh 55.176 suara, kalah jauh dari Novita Hardini yang meraih 148.232 suara.
Tak lama setelah itu, Johan mencoba kembali ke KPK melalui seleksi calon pimpinan (capim) KPK periode 2024–2029. Dalam proses tersebut, Johan menyatakan telah resmi mundur dari keanggotaan PDIP dan siap kembali mengabdi untuk pemberantasan korupsi.
“Saya sudah mundur secara resmi, sekarang tinggal menunggu Keppres. Saya juga sudah dapat surat dari Ketua Umum PDIP, Ibu Megawati Soekarnoputri,” ujar Johan usai wawancara Capim KPK di Kantor Setneg, 17 September 2024.
Ia menilai KPK saat ini mengalami penurunan kualitas dan menyebut banyak keluhan dari dalam lembaga terkait ego sektoral dan loyalitas penyidik.
Kekayaan Johan Budi Tembus Rp14 Miliar
Meski gagal melenggang kembali ke DPR, Johan tercatat sebagai salah satu penyelenggara negara dengan harta kekayaan yang cukup besar.
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2023 yang disampaikan pada April 2024 mencatat kekayaan Johan mencapai Rp14.276.016.000.
Berikut rincian harta Johan Budi:
-
Aset properti: Rp6,23 miliar — berupa tanah dan bangunan di Tangerang Selatan, Depok, Jombang, Malang, Ngawi, dan Batu.
-
Kendaraan pribadi: Rp820 juta — terdiri dari Mitsubishi Pajero, Mazda CX-8, dan motor Husqvarna.
-
Kas dan setara kas: Rp7,006 miliar
-
Surat berharga: Rp216 juta
Tidak tercatat adanya utang pribadi, menjadikan total kekayaannya bersih tanpa liabilitas.
Penunjukan Johan Budi sebagai komisaris Transjakarta dinilai strategis, mengingat latar belakangnya yang kuat di bidang komunikasi publik, integritas, dan pemerintahan.
Kini publik menanti gebrakan barunya, apakah Johan hanya sekadar ‘singgah’ di BUMD transportasi, atau menjadi bagian dari rencana besar transformasi Jakarta ke depan. (nsp)
Load more