Distan: 110 Hektare Sawah di Mataram Terdampak Banjir
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Dinas Pertanian Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat melaporkan 110 hektare sawah di Kota Mataram terdampak banjir yang terjadi pada 6 Juli 2025.
"Data itu baru bisa kami rilis, setelah dilakukan verifikasi dan evaluasi terhadap sawah petani yang terdampak banjir," kata Plt Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram H Irwan Harimansyah di Mataram, mengutip Antara pada Rabu.
Ia mengatakan saat terjadi banjir, semua masih fokus melakukan penanganan dan menyelamatkan warga terdampak selama masa tanggap darurat bencana yakni 14 hari.
Setelah itu masuklah ke tahap masa transisi pemulihan untuk dilakukan pendataan dan verifikasi terhadap dampak banjir tersebut sehingga berhasil di data 110 hektare lahan sawah petani terdampak banjir.
"Sekitar 110 hektare sawah terendam air yang menimbulkan kerugian
besar serta ancaman gagal panen bagi para petani," lanjutnya.
Menurut dia, wilayah dengan dampak paling parah terjadi di Kecamatan Sandubaya dan Sekarbela.
Di Kelurahan Mandalika Kecamatan Sandubaya, total lahan pertanian yang terdampak banjir mencapai 53,85 hektare, yang seluruhnya disebabkan oleh jebolnya tanggul saluran irigasi.
Kemudian di Kelurahan Dasan Cermen banjir merendam sekitar 23,20 hektare, dan di Kelurahan Bertais melaporkan kerusakan pada 1 hektare lahan dengan kerugian diperkirakan mencapai Rp10 juta dengan usia tanaman padi baru mencapai tujuh hari setelah tanam (HST), dan sisanya ada di Kecamatan Sekarbela.
"Semua wilayah terdampak telah kami data termasuk laporan dari penyuluh di lapangan sudah kami terima," katanya.
Namun demikian, dalam hal ini Dinas Pertanian tidak dapat memberikan ganti rugi atas kerusakan yang dialami para petani tersebut sebab Distan tidak memiliki alokasi anggaran untuk penggantian kerugian akibat bencana.
"Sejak awal kami selalu menganjurkan para petani untuk mengikuti program asuransi pertanian, guna antisipasi kerugian petani akibat kondisi yang tidak diinginkan," ungkapnya.
Dikatakan, Program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dikelola oleh Asuransi Jasindo merupakan bentuk perlindungan yang disediakan untuk mengantisipasi risiko gagal panen akibat bencana alam, serangan hama dan penyakit tanaman.
Program tersebut telah disosialisasikan kepada para petani, namun tingkat partisipasi petani hingga saat ini dinilai masih rendah.
Load more