Ungkap Misteri Kasus Kematian Arya Daru, Polisi Akui Handphone Milik Sang Diplomat Muda Kemenlu Belum Ditemukan
- Kolase tvOnenews.com
Jakarta, tvOnenews.com - Sederet barang bukti ditampilkan Polda Metro Jaya dalam pengungkapan misteri kasus kematian sang Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) yakni Arya Daru Pangayunan.
Berdasarkan penelusuran tim tvOnenews.com didapati barang bukti buku berjudul 'Diplomat Pertama: Sebuah Pencapaian Cita-Cita' itu adalah salah satu hasil karya Arya Daru Pangayunan.
Buku setebal 206 halaman ini menjadi refleksi pribadinya selama meniti karier sebagai diplomat, lengkap dengan suka-duka dan nilai-nilai yang membentuk karakter sang Diplomat Muda itu.
Adapun, barang bukti lain yang diamankan meliputi satu celana berwarna biru, satu unit Macbook Air A1466, satu laptop merek Dell, satu unit DVR merek Hikvision, dan satu bundel lakban kuning.
- Tim tvOne/Rika
Selain itu, terdapat satu kotak berwarna cokelat diantaranya satu plastik bening yang diambil dari koper merah, satu gelas kaca, satu gulungan lakban kuning, satu plastik yang disita penyidik, dan satu kantong plastik (kresek) warna bening.
Ada pula satu paket barang bukti yang dibungkus plastik putih, berisi perlengkapan perawatan tubuh seperti body wash, foaming wash, hair mask, dan sunblock.
Dalam plastik putih lainnya ditemukan beberapa bungkus bekas makanan, yang juga di dalamnya terdapat beberapa alat kontrasepsi hingga pelumas merek Vivo.
Pada plastik putih yang berbeda, terdapat satu ponsel Samsung Note 9, enam SD card, beberapa flash disk, kartu akses gerbang, dan kartu akses kamar.
Sementara itu, Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra mengatakan terdapat satu barang milik sang Diplomat Muda Kemenlu itu yang belum ditemukan.
Menurutnya barang yang belum ditemukan polisi itu berupa satu unit handphone milik Arya Daru.
- dok.kolase tvonenews.com
"Handphone S22 yang digunakan setiap hari oleh korban belum ditemukan," kata Wira dalam konferensi persnya, Jakarta, Selasa (29/8/2025).
Diplomat Kemlu Tewas
Diketahui, diplomat Kemlu berinisial ADP (39) ditemukan tewas di kamar indekosnya di kawasan Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025).
Saat ditemukan, korban dalam posisi tergeletak di atas kasur. Kepalanya terlilit lakban kuning, sementara tubuhnya tertutup selimut biru.
Dari hasil olah TKP, polisi menyita sejumlah barang bukti, di antaranya gulungan lakban, kantong plastik, dompet, bantal, sarung celana, dan pakaian milik korban.
Selain itu, turut ditemukan obat sakit kepala dan obat lambung, meskipun belum dipastikan kaitannya dengan penyebab kematian.
- Tim tvOne/Rika
Penyidik juga menemukan sidik jari ADP pada permukaan lakban yang melilit kepalanya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengungkap isi tas ransel milik Arya Daru yang ditemukan di rooftop Gedung Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) sehari setelah jasad korban ditemukan pada 8 Juli 2025.
Tas tersebut ditemukan di lantai 12, tepatnya di samping tangga darurat menuju rooftop Kantor Kemenlu.
Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, menjelaskan bahwa tas ransel Arya Daru berisi obat-obatan pribadi, laptop, berbagai macam peralatan kantor.
Selain tas ransel, Arya Daru juga meninggalkan tas belanjaan Uniqlo yang berisi pakaian yang baru dibelinya di pusat perbelanjaan.
“Yang pasti, saya enggak bisa kasih tahu secara rinci, yang pasti yang ditemukan ada laptop, ada pakaian yang baru dibeli, terus ada beberapa obat-obatan ya yang korban bawa, terus ya pokoknya belanjaan yang baru dia beli, trus beberapa nota, trus beberapa alat-alat kantor lah gitu," ungkap Reonald kepada wartawan, Senin (28/7/2025).
Reonald juga menyebutkan bahwa sebelum naik ke rooftop kantornya, Arya Daru sempat berbelanja di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta Pusat, sebagaimana telah dijelaskan oleh Kompolnas.
“Dia naik lift sampai lantai 12, lalu menggunakan tangga darurat menuju rooftop,” tambahnya.
Terkait obat-obatan yang ditemukan, Reonald tidak bersedia membeberkan secara rinci. Sebab, menurut ia, itu adalah hal yang lebih pribadi.
Ia hanya menyebut adanya surat rawat jalan dari salah satu rumah sakit umum di Jakarta pada Juni 2025.
“Soal riwayat penyakit, itu masuk ranah privasi, jadi tidak bisa saya sampaikan,” tegasnya. (rpi/raa)
Load more