Mentrans: 1.394 Transmigran Siap Ditempatkan Tahun 2025, Terbanyak ke Rempang

Bali, tvOnenews.com - Menteri Transmigrasi (Mentrans) M Iftitah Sulaiman Suryanagara menyebutkan, sebanyak 1.394 transmigran akan ditempatkan ke 10 daerah di Indonesia pada tahun 2025.

“Ada sekitar 1.394 kepala keluarga yang akan kita tempatkan,” kata Iftitah, di Bali, Selasa (29/7/2025).

Lebih lanjut Iftitah menerangkan sebanyak 1.314 kepala keluarga (KK) merupakan transmigrasi lokal, kemudian 80 kepala keluarga lainnya merupakan transmigrasi karya nusa atau yang didatangkan dari Pulau Jawa dan Bali.

Sementara itu terdapat rinciannya untuk trans lokal sebanyak 504 KK akan ditempatkan di kawasan Rempang, Kota Batam. 

“Kenapa transmigrasi diperlukan di Batam, Rempang, dan Galang? Karena di sana adalah KPPB (Kawasan Perdagangan dan Perdagangan Bebas. Kemudian kawasan perdagangan dan perdagangan bebas. Kemudian banyak sekali investasi-investasi yang akan masuk dan dikembangkan di Batam, Rempang, dan Galang,” jelas Iftitah.

Kemudian sebanyak 100 KK ditempatkan di kawasan Salor, Kabupaten Merauke, 290 KK akan ditempatkan di kawasan Jelai, Kabupaten Sukamara, dan sebanyak 50 KK ditempatkan di kawasan Kerang, Kabupaten Paser.

“Sebanyak 55 KK di kawasan Salim Baru, Kabupaten Bulungan, sebanyak 35 KK di kawasan Tampolore, Kabupaten Poso, sebanyak 65 KK di kawasan Tubbi Taramanu, Kabupaten Polewali Mandar, dan 115 KK di kawasan Pitu Riase, Kabupaten Sidrap,” terang Iftitah.

“Di Sukamara, Kalimantan Tengah. Kenapa? Karena dia adalah salah satu daerah yang cukup terisolasi. Dipisahkan oleh sungai besar, sehingga dia ada perbatasan dengan Kalimantan Barat,” sambungnya.

Selanjutnya sebanyak 50 KK akan mendapatkan tempat di kawasan Sagea Waleh, Kabupaten Halmahera Tengah, dan sebanyak 50 KK di kawasan Melolo, Kabupaten Sumba Timur.

Selain itu sebanyak 80 kepala keluarga (KK) akan melaksanakan transmigrasi karya nusa. Diantaranya 15 KK ke kawasan Tampolore, Kabupaten Poso, 35 KK di kawasan Tubbi Taramanu, Kabupaten Polewali Mandar, dan sebanyak 30 KK di kawasan Pitu Riase, Kabupaten Sidrap.

Sebelumnya, Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara mengungkapkan bahwa transmigrasi bukan lagi soal memindahkan penduduk. Tetapi membuka masa depan rakyat.

Hal ini dinyatakan dirinya saat menggelar rapat kerja tahun 2020 dengan mengusung tema “Membangun Masa Depan Indonesia Emas dari Kawasan Transmigrasi : Integrasi Kebijakan dan Upaya Transformasi”, di The Grand Ballroom, BSRCC, Bali, pada Senin (28/7/2025).

“Transmigrasi hari ini bukan lagi sekadar soal memindahkan penduduk, tetapi membuka jalan masa depan bagi jutaan rakyat dan bangsa. Bukan hanya tentang redistribusi manusia, tetapi tentang penciptaan nilai tambah. Bukan hanya menyediakan tempat tinggal, tetapi membangun ekosistem kehidupan,” kata Iftitah. (ars/iwh)