Optimis Pertumbuhan Ekonomi di 2025 Sebesar 5 Persen, Sri Mulyani Beberkan Alasannya
- Parlemen
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 tetap berada di angkat 5 persen.
"Emonomi Indonesia tahun 2025 diproyeksikan masih akan tumbuh di sekitar 5 persen," katanya, Senin (28/7/2025).
Sri Mulyani mengatakan, ada beberapa faktor yang menguatkan pertumbuhan itu tetap terjaga, seperti konsumsi dan daya beli masyarakat yang dianggap masih cukup tinggi hingga kuartal II 2025.
Hal ini juga didukung oleh peranan APBN di dalam menjalankan fungsi counter-cyclical maupun di dalam memperbaiki distribusi dan efektivitas market.
Selain itu, stimulus ekonomi telah diluncurkan oleh pemerintah pada kuartal 1 maupun kuartal 2 serta dorongan dari program-program strategis pemerintah yang mulai berjalan.
"Juga dukungan terhadap sektor-sektor prioritas yang memberikan dukungan terhadap bertahannya pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujarnya.
Sri Mulyani juga menuturkan, bahwa nilai ekspor masih mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar USD15,39 miliar year-to-date per Mei 2025.
Dari sisi moneter, Bank Indonesia juga melakukan penurunan suku bunga, melonggarkan likuiditas, meningkatkan insentif likuiditas makroprudensial untuk mendorong kredit dan pembiayaan di sektor-sektor prioritas.
"Kita akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kombinasi kebijakan yang ada di dalam domain KSSK," ujarnya.
Bendahara negara itu mengaku penjajakan potensi kerja sama secara aktif, baik kerja sama bilateral maupun multilateral dan keberhasilan dari negosiasi penurunan tarif resiprokal Amerika Serikat untuk Indonesia menjadi 19% diperkirakan dapat mendorong kinerja sektor padat karya.
Di sisi lain, impor dengan tarif 0% atas produk Amerika Serikat diperkirakan mendorong harga produk migas dan pakan Indonesia menjadi lebih redah.
Sehingga, hal-hal itulah yang menjadi optimisme pemerintah bahwa ekonomi Indonesia dapat tumbuh sebesar 5 persen, meski adanya himpitan global.
"Berbagai perkembangan dan kondisi strategi kebijakan akan terus ditingkatkan untuk mendorong multiplier effect yang lebih besar," tandasnya. (aha/aag)
Load more