Mangkir Pemeriksaan Kejagung, Tersangka Korupsi Minyak Riza Chalid Dikabarkan Kabur ke Jepang
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Saudagar minyak Mohammad Riza Chalid sekaligus tersangka kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023, kini tak diketahui keberadaannya.
Padahal Kejagung sempat menerima informasi Riza Chalid berada di Malaysia.
Namun, sehari menjelang demo besar-besaran di Kuala Lumpur pada Sabtu (26/7/2025) untuk mendesak PM Malaysia Anwar Ibrahim untuk meletakan jabatannya, pada Jumat (25/7/2025), Riza Chalid diduga telah meninggalkan Kuala Lumpur menuju Jepang.
Demikian dibeberkan Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI), Yusri Usman, Minggu (27/7/2025).
Menurut Yusri, Mahathir, politisi gaek ex PM Malaysia ikut bergabung dengan puluhan ribu para demonstran dari partai oposisi menuntut Anwar Ibrahim segera meletakan jabatannya sebagai PM, karena telah gagal menepati janji- janjinya ketika berkampanye Pemilu pada tahun 2022.
Kala itu, lanjut Yusri, Anwar Ibrahim memang berhasil memenangkan Pemilu dan diangkat sebagai PM Malaysia dengan tiket reformis berjanji untuk memberantas korupsi, nepotisme dan kronisme dalam sistem politik yang terpecah belah di negara tersebut.
"Mencium gelagat situasi politik tak kondusif ini, Mister Gasoline Mohammad Riza Chalid (MRC) yang baru ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung sejak 10 Juli 2025 sebagai benefecial owner PT Orbit Terminal Merak terkait kasus korupsi Tata Kelola Minyak Pertamina, sejak Jumat (25/7/2025) MRC telah meninggalkan Kuala Lumpur untuk bertolak ke negara Jepang," ungkap Yusri.
Dikatakan Yusri, menurut jaringan CERI di Kuala Lumpur yang punya akses ke elit politik di sana, mereka paham bahwa Mister Gasoline adalah sahabat dekat dan istimewa Anwar Ibrahim.
"Hubungan Istimewa inilah yang membuat dia selama ini betah tinggal di Kuala Lumpur, apalagi sejak tahun 2012 MRC melalui PT Fersindo Nusaperkasa telah menguasai 51% saham perusahaan penerbangan Air Asia yang berkantor pusat di Kuala Lumpur," beber Yusri.
Pilihan Mister Gasoline hijrah ke Jepang, menurut Yusri karena dia punya banyak sahabat lama juga di Jepang dengan CEO oil and gas trading company, ketika dia merintis bisnis minyak awal tahun 2001 hingga 2004.
Load more