Ketua DPR RI Minta Keselamatan Transportasi Laut Dievaluasi Total Buntut Insiden KM Barcelona V
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua DPR RI Puan Maharani mendesak pemerintah melakukan evaluasi total keselamatan transportasi laut merespons insiden kebakaran Kapal Motor (KM) Barcelona V di perairan Talise, Sulawesi Utara.
Dia juga mendorong pemerintah untuk memperbaiki tata kelola transportasi yang mengutamakan keselamatan penumpang. Dia mengatakan seluruh stakeholder terkait harus turun tangan memperbaiki tata kelola transportasi laut.
“Peristiwa berulang tersebut menjadi peringatan terhadap lemahnya sistem keselamatan pelayaran nasional. Maka insiden KM Barcelona V harus menjadi momentum evaluasi total keselamatan transportasi laut,” kata Puan kepada media, Selasa (22/7/2025).
Politisi PDIP ini meminta pemerintah, khususnya Kementerian Perhubungan, melakukan audit keselamatan menyeluruh dan mengungkap penyebab kebakaran di KM Barcelona V.
“Harus bisa diketahui mengapa sistem deteksi dini gagal? Ke depan pengawasan oleh otoritas pelabuhan juga harus lebih diperketat,” ungkap Puan.
Selain itu, Puan menilai pemerintah juga harus memastikan proses investigasi insiden KM Barcelona V dilakukan secara transparan dan akuntabel. Serta memastikan bahwa perbaikan sistem transportasi laut dilakukan nyata.
“Kita tidak boleh membiarkan laut Indonesia menjadi ladang tragedi berulang. Kapal penumpang bukan sekadar alat transportasi, tapi menjadi ruang hidup ribuan orang setiap harinya. Dan ruang hidup itu harus dijamin aman oleh negara,” kata dia.
Diketahui, kebakaran hebat melanda KM Barcelona V saat berlayar di perairan Pulau Talise, Sulawesi Utara, pada Minggu (20/7/2025). Insiden ini menyebabkan 3 orang meninggal dunia dan 2 orang lainnya masih dalam pencarian.
Selain itu, terungkap ada perbedaan data penumpang yang tercatat pada manifest dengan korban yang dievakuasi. Dalam manifest penumpang terdata 280 orang. Sedangkan, korban yang dievakuasi mencapai 580 orang sesuai laporan Basarnas.
Insiden KM Barcelona V itu tak berselang lama usai tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, pada awal Juli lalu. (saa/raa)
Load more