Pramono Anung Akui Ada Pro-Kontra Normalisasi Kali Ciliwung: Banjir Jakarta Butuh Solusi Nyata
- Tim tvOnenews/Abdul Gani Siregar
Jakarta, tvOnenews.com – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengakui adanya pro dan kontra terkait program normalisasi Kali Ciliwung.
Polemik tersebut, menurutnya, sudah muncul sejak era kepemimpinan mantan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
“Persoalan normalisasi Kali Ciliwung ini kan pro kontra dulu zaman Pak Ahok ada, tiba-tiba enggak ada,” ujar Pramono dalam paparan di acara Wartalks di Balai Kota Jakarta, Selasa (22/7/2025).
Pramono meyakini normalisasi Kali Ciliwung merupakan salah satu langkah kunci dalam penanganan banjir di Jakarta, mengingat sungai tersebut menyumbang 40 persen potensi banjir di ibu kota.
“Memang pasti akan ada keramaian sedikit untuk membebaskan orang yang dulu sudah kembali ke rumah susun yang disediakan kemudian kembali ke (bantaran) Kali Ciliwung lagi,” jelasnya.
Ia juga menegaskan Pemprov Jakarta sudah menandatangani beberapa penetapan lokasi (penlok) dari 14 penlok yang ditargetkan, dan kegiatan normalisasi akan segera dilanjutkan.
Sebelumnya, Pemprov Jakarta telah menetapkan lokasi pembebasan lahan untuk proyek normalisasi Kali Ciliwung yang tercantum dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) Jakarta Nomor 344 Tahun 2025.
Dalam Kepgub itu disebutkan, lahan seluas kurang lebih 67.270 meter persegi di dua kelurahan akan dibebaskan untuk mendukung proyek ini. Penetapan lokasi berlaku selama tiga tahun sejak ditetapkan pada Jumat, 25 April 2025. (agr/ree)
Load more