Data Pelanggaran Hari ke-3 Operasi Patuh 2025, Kakorlantas Polri Tekankan Pendekatan Humanis Lewat Polantas Menyapa
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com -Â Operasi Patuh 2025 yang telah berlangsung selama tiga hari mencatat sejumlah pelanggaran di seluruh wilayah Indonesia.
Data pelanggaran tertinggi tercatat yakni tidak menggunakan helm SNI 56.983 pelanggaran, tidak menggunakan safety belt 9.983 pelanggaran, dan melawan arus 8.384 pelanggaran.
Menanggapi hasil analisis dan evaluasi (Anev) tersebut, Kakorlantas Polri, Irjen Agus Suryonugroho mengeluarkan arahan strategis kepada seluruh jajaran Direktur Lalu Lintas (Dirlantas).Â
Agus Suryo menyoroti masih adanya satuan wilayah yang melaksanakan penegakan hukum secara stasioner dengan menyasar pelanggaran administratif, seperti tidak membawa atau tidak memiliki SIM dan STNK.
Ia menegaskan bahwa fokus utama harus diarahkan pada pelanggaran kasat mata seperti tidak menggunakan helm SNI, tidak mengenakan sabuk pengaman, atau kendaraan tanpa plat nomor polisi.
"Namun apabila dalam proses pemeriksaan ditemukan pelanggaran tambahan seperti tidak membawa atau memiliki dokumen kendaraan, maka penegakan hukum tetap dapat dilakukan terhadap pelanggaran yang ditemukan. Penindakan harus bersifat proporsional dan kontekstual, bukan semata-mata berbasis administratif," kata Agus Suryo kepada awak media, Jakarta, Kamis (17/7/2025).
Agus Suryo menegaskan tidak ada lagi penegakan hukum yang didasarkan pada target pelanggaran Over Dimension and Over Loading selama Operasi Patuh 2025.Â
Menurutnya arahan teknis dan taktis terkait hal ini diminta untuk disosialisasikan ulang ke seluruh jajaran guna membangun persepsi publik yang positif terhadap pelaksanaan operasi ini.
Ia juga menekankan program 'Polantas Menyapa' terus digencarkan dalam rangka membangun kepercayaan dan partisipasi masyarakat,Â
"Sampai hari ketiga operasi, telah dilakukan 1.365 kegiatan tatap muka dengan 1.053 komunitas, baik komunitas kendaraan roda dua, roda empat, hingga angkutan logistik," ungkapnya.
Agus Suryo menjelaskan tatap muka langsung akan terus ditingkatkan, terutama menyasar komunitas yang belum tersentuh oleh kegiatan Polantas.
Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan hubungan dua arah yang lebih baik antara kepolisian lalu lintas dan masyarakat pengguna jalan.
Agus Suryo juga menginstruksikan agar kegiatan Turjawali (Pengaturan, Penjagaan, Pengawalan, dan Patroli) ditingkatkan khususnya di titik-titik rawan pelanggaran helm, sabuk pengaman, dan melawan arus.Â
Load more