Polisi Masih Tunggu Hasil Tes DNA Mayat Pria Tanpa Kepala di Kali Ciliwung Pancoran
- Luthfia Miranda Putri-Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Kasus penemuan mayat pria tanpa kepala di Kali Ciliwung, Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan masih dalam tahap penyelidikan.
Kapolsek Pancoran, Kompol Mansur, mengatakan bahwa jasad tersebut sedang menjalani tes DNA di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Terkait dengan jasad yang ditemukan di kali Ciliwung dalam beberapa hari lalu saat ini sedang dalam proses tes DNA. Namun demikian perlu waktu cukup, agak boleh dibilang lama. Nanti kita sama-sama tunggu dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati hasilnya seperti apa," ungkap Mansur, Kamis (17/7/2025).
Mansur menyebut, proses tes DNA membutuhkan waktu kurang lebih dua pekan.
Menurut Mansur, tes DNA dilakukan pada dua sampel dari jasad yang sama, diambil dari tulang iga punggung dan tenggorokan.
"Sampel ini berasal dari satu orang,” tegasnya.
Hingga kini, polisi telah menerima laporan dari dua keluarga yang kehilangan anggota keluarganya.
Namun, satu korban yang merupakan anak pondok pesantren di Megamendung telah ditemukan, sehingga saat ini hanya satu keluarga yang masih mencari anggota keluarganya.
Polisi masih menunggu hasil tes DNA untuk memastikan identitas jasad tersebut.
“Kami akan sampaikan hasilnya begitu ada kabar dari RS Polri,” tambah Mansur.
Sebelumnya, Kepala Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ardian Satrio, mengungkapkan bahwa pihaknya belum dapat menyimpulkan penyebab kematian karena kondisi mayat yang ditemukan rusak parah.
“Kami masih menunggu hasil otopsi dari Rumah Sakit Kramat Jati untuk memastikan penyebab kematiannya,” ucap Ardian, Minggu (13/7/2025).
Senada dengan Ardian, Kapolsek Pancoran, Kompol Mansur, menjelaskan bahwa mayat tersebut tidak benar-benar tanpa kepala seperti yang diberitakan.
“Kepalanya masih ada, cuman sebagian tidak utuh. Tengkorak masih ada, mata juga masih ada, tapi bagian di atas ubun-ubun sudah tidak ada,” terangnya.
Ia menyebut kondisi mayat yang rusak kemungkinan disebabkan karena terendam air beberapa hari dan terbawa arus sungai, sehingga terbentur benda keras seperti batu atau kayu.
Tidak menutup kemungkinan, kata Mansur, kerusakan akibat dimangsa hewan seperti ikan dan biawak.
“Mungkin juga bisa dimakan ikan, karena bagian ubun-ubun itu kan bagian otak. Setelah terendam air beberapa hari, mungkin akan hancur,” ungkapnya.
Hingga kini, polisi masih menunggu hasil autopsi untuk memastikan identitas mayat dan penyebab kematiannya.
“Nanti kalau selesai, silakan langsung ke Rumah Sakit Kramat Jati untuk update terkait identitas mayat tersebut,” tandasnya.
Sebelumnya, Mansur mengatakan bahwa muncul dugaan sementara yakni kepala korban hilang dimakan binatang biawak.
"Untuk kepala korban masih ada. Hanya saja sebagian sudah hilang, dugaan sementara dimakan oleh binatang. Karena saat evakuasi di TKP (tempat kejadian perkara) memang banyak biawak di sekitar tubuh korban," ungkap Murodih, Kamis (10/7/2025).
Saat ini, jasad korban masih menjalani proses autopsi dan identifikasi di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Langkah itu diambil lantaran kondisi tubuh korban yang rusak parah menyulitkan proses pengenalan secara visual.
Seperti diketahui, warga Jalan Rawajati Timur II, Pancoran, Jakarta Selatan, digegerkan dengan penemuan mayat pria tanpa kepala yang mengambang di aliran Kali Ciliwung pada Rabu pagi, 9 Juli 2025.
Mayat tersebut ditemukan dalam kondisi tertelungkup dan tersangkut di tumpukan sampah.
Penemuan jasad mengenaskan itu pertama kali diketahui warga yang kemudian segera melaporkannya ke petugas pemadam kebakaran (damkar).
"Proses evakuasi hanya sekitar satu jam. Tadi dari pihak dinas pemakaman memperkirakan korban berjenis kelamin laki-laki," kata Petugas Damkar Jakarta Selatan, Awal Danu, kepada wartawan, Rabu (9/7/2025).
Kondisi korban saat ditemukan sangat mengenaskan. Selain tanpa busana, bagian tubuhnya juga ditemukan tidak utuh. Kepala korban terpisah dari badan, sementara sejumlah organ vital juga diduga hilang. (rpi/muu)
Load more