ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

BPS Kok Tunda Rilis Data Kemiskinan Sih? Ada Apa?

BPS tunda rilis data kemiskinan jelang konferensi pers. DPR soroti dampaknya ke APBN dan ingatkan pentingnya integritas serta transparansi data publik.
Kamis, 17 Juli 2025 - 15:31 WIB
Ilustrasi kemiskinan.
Sumber :
  • Antara

Jakarta, tvOnenews.com — Keputusan Badan Pusat Statistik (BPS) menunda rilis data angka kemiskinan secara mendadak menuai kritik tajam dari DPR RI. Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Maria Yohana Esti Wijayati, mempertanyakan alasan di balik penundaan tersebut, yang semestinya diumumkan ke publik pada Selasa (15/7/2025) pukul 11.00 WIB.

Alih-alih menyampaikan data sesuai jadwal, BPS baru mengumumkan penundaan pada pukul 10.13 WIB, hanya kurang dari satu jam sebelum konferensi pers berlangsung.

“Kami tentu ingin mengetahui sekaligus meminta klarifikasi mengapa penyampaian data itu ditunda. Tanggal itu penting karena kami butuh data sebagai acuan,” tegas Esti saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti di Gedung DPR RI, Kamis (17/7/2025).

Data BPS Jadi Rujukan Utama, Kenapa Bisa Ditunda?

Keterlambatan penyampaian data ini dinilai tidak bisa dianggap sepele. Esti mengingatkan bahwa data dari BPS merupakan sumber rujukan utama bagi berbagai pihak, mulai dari kementerian, lembaga negara, hingga masyarakat. Bahkan, data tersebut menjadi pijakan utama dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Kalau datanya terlambat atau tidak tepat, maka proses perencanaan pembangunan, penganggaran, hingga evaluasi bisa ikut terdampak,” ujarnya.

Ketimpangan Data: Literasi Jadi Sorotan

Kritik terhadap BPS tak berhenti pada penundaan rilis angka kemiskinan. Esti juga mengungkapkan adanya ketidaksesuaian data antar lembaga, salah satunya terkait target literasi membaca.

Komisi X mencatat target literasi membaca tahun 2026 dipatok 65,89%, padahal data dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menunjukkan bahwa tingkat literasi pada 2024 sudah mencapai 72,44%.

“Berarti kami salah mencantumkan target 2026. Ini jadi problem karena kami sudah ketuk palu di Rapat Banggar. Lalu siapa yang harus memperbaiki data ini?” ungkap Esti.

Esti: Jangan Ada 'Data Pesanan' di Lembaga Statistik Negara

Lebih lanjut, Esti juga mewanti-wanti agar BPS tetap menjaga integritas dan netralitas dalam menyusun data. Ia mengingatkan bahwa data statistik tidak boleh dibuat berdasarkan “pesanan” pihak tertentu yang ingin memanipulasi situasi daerah demi kepentingan politis atau anggaran.

“Jangan sampai data BPS dibuat seolah-olah angka kemiskinan tinggi agar bantuan banyak, atau sebaliknya, angka putus sekolah direkayasa supaya program bisa masuk. Ini bahaya,” tandasnya.

Halaman Selanjutnya :
Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Ketika suami istri masih menetap di rumah orang tua, tak jarang orang tua menyimpan harapan terhadap anak dan menantunya. Bila mertua banyak permintaan, menantu harus bagaimana?

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT