Ratusan Petani Belajar Vermikompos ke P4S Joyo Tentrem
- istimewa
Boyolali, tvOnenews.com - Ratusan petani dari Sekolah Tani Nusantara (STN) Kabupaten Karanganyar melakukan kunjungan belajar ke Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Joyo Tentrem di Dusun Kembangsawit Desa Tempursari Kecamatan Sambi Kabupaten Boyolali.
Para siswa STN secara khusus ingin mempelajari pengelolaan vermikompos yang dikembangkan oleh P4S Joyo Tentrem.
“Di P4S Joyo Tentrem ini, kami ingin belajar mulai dari pengelolaan kotoran
sapi, produksi vermikompos, pemanfaatan vermikompos untuk pertanian sendiri,
hingga cara menjual vermikompos ke pasar. Kebetulan di P4S Joyo Tentrem ini media edukasinya sangat komplet. Ada peternakan sapi, ada lahan pengelolaan vermikompos, ada kebun buah anggur, melon dan lain-lain,” tutur Ketua STN Hari Susanto di lokasi P4S Joyo Tentrem, Boyolali, Selasa (15/7/2025).
Ketua P4S Joyo Tentrem Wisnu Wijaya Adi Putra menjelaskan vermikompos
merupakan pupuk berprotein tinggi dari hasil pengelolaan kotoran hewan melalui
penguraian cacing. Cacing memakan kotoran hewan lalu mengeluarkan kotoran cacing. Kotoran cacing inilah yang disebut vermikompos.
“Vermikompos yang kami diproduksi P4S Joyo Tentrem cukup untuk memenuhi kebutuhan pupuk kebun kami dan kelebihannya kita jual untuk umum. Kami juga sedang mengembangkan pupuk cair dari air kencing sapi,” paparnya saat menerima ratusan siswa STN di pendopo P4S Joyo Tentrem.
Wisnu menerangkan potensi vermikompos di Indonesia sangat besar. Di
Boyolali saja, papar dia, berdasarkan data BPS 2025 ada 144.899 ekor sapi. Jika rata-rata tiap ekor sapi mengeluarkan kotoran hewan 20 kg per hari maka potensi kotoran sapi
di Boyolali mencapai 1 juta ton per tahun.
“Dengan penyusutan kotoran hingga
menjadi vermikompos mencapai 40% maka potensi produksi vermikompos di Boyolali mencapai 313 ribu ton per tahun,” ungkapnya.
Vermikompos hasil produksi P4S Joyo Tentrem, kata Wisnu, telah melalui uji
laboratorium di Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Pengujian ini untuk mengecek kadar unsur hara pada vermikompos baik secara makro
maupun mikro.
Dia menambahkan, selain menjadi pusat studi pertanian bagi para petani,
mahasiswa jurusan pertanian dan siswa sekolah pertanian, P4S Joyo Tentrem juga menjadi agro wisata bagi masyarakat umum, seperti ada wisata petik buah melon dan anggur.
“Kami juga sediakan penginapan bagi keluarga atau kelompok masyarakat
yang ingin menikmati belajar dan wisata lebih lama di sini,” ujarnya.
Sepakat Kerja Sama
Hari Susanto mengungkapkan para siswa sangat antusias mengikuti kegiatan
studi di P4S Joyo Tentrem karena bisa belajar nyaman di kelas dan langsung praktik pertanian.
Dia menjelaskan STN yang dipimpinnya merupakan program unggulan dari
Yayasan Artha Tani Nusantara Kabupaten Karanganyar.
“Kami punya misi meningkatkan keterampilan dan keahlian petani Indonesia agar maju dan sejahtera serta mengembalikan kekuatan ekonomi pedesaan melalui pertanian. Saat ini, ada sekitar 750 petani dan pemuda calon petani yang menjadi siswa STN,” terangnya.
Dalam kunjungan studi ini, STN dan P4S Joyo Tentrem bersepakat untuk mengadakan kerja sama pembuatan pupuk organik cair dan suplemen organik cair.
Kedua pihak juga akan mengadakan demplot pupuk vermikompos di lahan pertanian milik para siswa STN.
“Demplot adalah metode percontohan pertanian dimana pupuk diaplikasikan pada lahan untuk menunjukkan manfaatnya kepada petani. Dengan cara demplot, petani dapat melihat langsung dampak positif vermikompos terhadap tanaman dan hasil panen,” jelas Wisnu. (aag)
Load more