Pakar Mikro Ekspresi Soroti Gerak-Gerik Arya Daru Diplomat Kemlu Terlihat Santai dan Tak Ketakutan Sebelum Kematiannya
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Pakar mikro ekspresi Handoko Gani menyoroti soal gerak-gerik terakhir diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan sebelum ditemukan tak bernyawa dengan kepala dilakban di kosannya.
Diketahui, Arya Daru ditemukan meninggal di kosnya kawasan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025) lalu.
Sampai saat ini alasan kematian Arya Daru masih belum diketahui. Sebab, ada dugaan diplomat Kemlu itu bunuh diri.
Namun, di satu sisi masih ada kemungkinan bahwa kematian pria asal Sleman itu karena pembunuhan.
Beredar pula CCTV beberapa saat sebelum Arya Daru meninggal dunia, ketika ia beberapa kali keluar masuk dari kamar kosnya.
Terkait hal ini, pakar mikro ekspresi Handoko Gani berupaya menjelaskan apa yang terjadi di dalam rekaman CCTV yang beredar.
Di dalam tayangan Kompas Petang KompasTV, 11 Juli 2025 lalu, Handoko menyoroti soal kamera CCTV tersebut.
"Dalam hal ini, saya tidak hanya membaca mikro ekspresi, kalua mikro ekspresi itu wajahnya saja tapi yang dibaca adalah bahasa tubuhnya, jadi keseluruhan tubuhnya," kata Handoko, Minggu (13/7/2025).
Diketahui, CCTV yang beredar menunjukkan ada tiga cuplikan ketika diplomat Kemlu itu terlihat sebelum kematiannya.
Di rekaman pertama terlihat Arya pulang dari tugas pekerjaannya berjalan menuju ke kamar kos. Momen tersebut dinilainya tidak ada yang spesial.
Namun, dua rekaman CCTV yang lain menurut Handoko patut menjadi perhatian.
Pertama adalah ketika Arya keluar dari kamarnya membawa kantong kresek berwarna hitam.
"Yang perlu memang disorot adalah kantong kresek hitam yang terlihat berat dan dibawa dengan bahasa tangan yang agak jauh dari tubuh. Ini yang perlu didalami, sebetulnya apa yang dibuang," kata Handoko menambahkan.
Selain itu di rekaman CCTV ketiga adalah pria 39 tahun keluar dari ruang lain dengan kemeja terbuka di bagian depan.
Sejauh ini tak diketahui apa yang dilakukan korban ketika berada di ruangan lain tersebut.
"Kita kan bertanya-tanya pertama, kita harus memastikan dulu apakah ada video yang terpotong dari CCTV yang sama. Kalau tidak ada yang terpotong berarti kita patut menduga apakah ada kegiatan lain dalam lokasi di mana beliau hilang dari pantauan CCTV yaitu masuk ke dalam sebuah pintu yang kita tidak tahu itu pintu apa," ujarnya menambahkan.
Load more