Ganjar Pranowo hingga Djarot Hadiri Sidang Hasto, Elite PDIP Padati PN Tipikor
- tvOnenews.com/Taufik Hidayat
Jakarta, tvOnenews.com – Sejumlah elite Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memadati ruang sidang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat, Kamis (10/7).
Kedatangan elite PDIP untuk memberikan dukungan langsung kepada Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, yang tengah menjalani sidang lanjutan perkara dugaan suap dan perintangan penyidikan.
Pantauan tvOnenews.com, para tokoh partai banteng mulai hadir di Ruang Sidang Muhammad Hatta Ali sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka tampak serius mengikuti jalannya persidangan pembacaan pleidoi atau nota pembelaan yang diajukan pihak Hasto.
Beberapa nama besar terlihat hadir, di antaranya Ketua DPP PDIP Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Ganjar Pranowo, Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, serta politisi senior Ribka Tjiptaning.
Dalam sidang hari ini, tim kuasa hukum menyatakan akan membacakan dua pleidoi; satu merupakan pembelaan pribadi Hasto yang ditulis tangan selama dalam tahanan, setebal 108 halaman, dan satu lainnya disusun oleh tim penasihat hukum disertai lampiran bukti yang mencapai 3.550 halaman.
Kehadiran para elite PDIP dinilai sebagai bentuk solidaritas politik terhadap Hasto, sekaligus menegaskan sikap partai dalam menghadapi proses hukum yang dinilai janggal oleh tim pembela.
Hasto Kristiyanto, menegaskan bahwa pada sidang pembacaan pembelaan atau pledoi hari ini akan segera terungkap rekayasa hukum terjadi dalam kasus yang menyeret namanya.
“Ini adalah pledoi yang saya tulis tangan sendiri, sampai pegal-pegal, dan ini akan mengungkapkan suatu perjuangan di dalam mendapatkan keadilan berdasarkan kebenaran,” jelas dia.
Dalam buku yang digenggamnya, tampak bertuliskan judul Pledoi. Di dalam buku tersebut, dia meyakini akan mengungkap tabir rekayasa hukum.
“Dan kebenaran di dalamnya juga terungkap seluruh rekayasa hukum yang terjadi, dan juga perspektif keadilan dalam makna ideologis dan historis, yang telah saya renungkan dan tulis di Rutan Merah Putih,” tegasnya. (agr/dpi)
Load more