Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 Jadi Ajang Kampanye Pengelolaan Sampah Plastik
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq membuka pameran Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) pada 22-24 Juni 2025.
Pameran Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia 2025 yang berlangsung memilih tema 'Hentikan Polusi Plastik'.
Hanif menekankan bahwa tidak ada pihak yang bisa bekerja sendiri dalam mengatasi permasalahan polusi plastik ini.
Menurutnya kolaborasi komprehensif dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku usaha, dan seluruh elemen masyarakat menjadi kunci utama.
Partisipasi ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan dalam mendukung target Pemerintah mengurangi 70 persen sampah plastik yang masuk ke laut pada tahun 2025 sesuai dengan Peraturan Presiden No. 83 tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut serta target pengurangan sampah oleh produsen sebesar 30 persen dari total timbulan sampah pada tahun 2029 terkait pelaksanaan Peraturan Menteri LHK Nomor P75 Tahun 2019 (P75) tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen.
Mengacu pada data Kementerian Lingkungan Hidup, timbulan sampah Indonesia telah mencapai 56,6 juta ton pada tahun 2023 dengan capaian pengelolaan baru mencapai 39,01 persen atau 22,09 juta ton.
Sisanya, sebesar 60,99 persen atau 34,54 juta ton sampah masih perlu pengelolaan yang lebih baik.
Berdasarkan data dari Sustainable Waste Indonesia (SWI) menunjukkan bahwa plastik jenis PET (biasa digunakan untuk botol minuman) memiliki tingkat daur ulang yang lebih tinggi dibandingkan jenis plastik lainnya.
Studi SWI dan Indonesian Plastic Recyclers (IPR) yang berlangsung sepanjang Juli hingga Desember tahun 2024 dan diluncurkan pada April 2025 melalui Recycling Rate Index (RRI), menyebutkan bahwa tingkat daur ulang botol PET bisa mencapai 71 persen.
Dalam peringatan HLH tahun ini, Le Minerale melihat sebagai momentum strategis untuk menunjukkan berbagai upaya koordinasi dan kolaborasi aksi dengan berbagai pihak mulai dari collection hingga recycle kemasan plastik PET di pabrik daur ulang plastik berstandar food grade yang dibangun di Jawa Timur, yaitu PT Bumi Indus Padma Jaya.
"Botol PET jika terpilah dengan benar dapat didaur ulang menjadi berbagai produk bermanfaat. Sehingga tidak akan berakhir menjadi sampah yang mencemari lingkungan," jelas Tania Ariningtyas selaku Sustainability Manager Le Minerale.
Sebagai bukti komitmen tersebut, kata Tania, pihaknya menampilkan produk inovatif hasil daur ulang plastik rPET (recycled PET) berupa baju dan sepatu dengan brand lokal.
Produk-produk ini membawa pesan kuat bahwa barang hasil daur ulang tetap dapat memberikan kenyamanan dan kualitas yang tidak kalah dengan produk konvensional.
Tania menuturkan pada tinjauan pameran booth pihaknya mendapat perhatian dari Hanif Faisol yang berkesempatan menjelaskan secara komprehensif upaya pengelolaan plastik PET terintegrasi dari hulu hingga hilir, mulai dari proses produksi hingga transformasi menjadi produk yang #JadiBaruLagi.
"Kami berkomitmen menerapkan pendekatan circular economy dalam setiap aspek bisnis. Mulai dari pemilihan bahan baku, proses produksi, hingga pengelolaan kemasan paska konsumsi plastik PET," pungkas Tania.
Tania menegaskan pihaknya terus mengembangkan program edukasi kreatif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah plastik.
Adapun, kata Tania, partisipasi pihaknya dalam HLH Sedunia 2025 ini sejalan dengan kampanye global dalam menciptakan masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan. (ant/raa)
Load more