20 Pejabat Iran Tewas Diteror, Dubes Boroujerdi: Ini Tidak akan Menghentikan Perlawanan Kami!
- Abdul Gani Siregar/tvOnenews
Jakarta, tvOnenews.com – Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, mengungkapkan bahwa sebanyak 20 pejabat Iran tewas diteror dalam serangan yang dilakukan rezim Zionis Israel.
Meski begitu, Iran disebut telah siap menghadapi agresi tersebut dan memastikan perlawanan akan terus berlanjut.
“Saya ingin sampaikan bahwa kita harus memperhatikan hal ini. Malam pertama terjadinya agresi pengecut terhadap negara kami, 20 pejabat, mayoritas pejabat militer negara kami, diteror secara pengecut oleh mereka. Pejabat level tinggi dan level menengah,” ujar Boroujerdi dalam konferensi pers di Rumah Dinas Dubes Iran, Jakarta Pusat, Selasa (17/6/2025).
Boroujerdi menegaskan bahwa Iran langsung merespons serangan itu dengan aksi bela diri pada malam yang sama.
Ia menyebut pola serangan ini merupakan bagian dari strategi militer Israel yang pernah digunakan di Gaza dan Lebanon.
“Yang dilakukan oleh rezim Zionis ini biasanya dinamakan aksi cepat dalam agresi di luar di mana dalam pendekatan ini yang pertama yang dilakukan adalah pembunuhan masif terhadap pejabat tertinggi dari sebuah negara kemudian melakukan penyerangan lainnya. Kami menyaksikan ini di Gaza dan juga di Lebanon,” jelasnya.
Namun, Iran disebut telah memiliki sistem kaderisasi dan pelatihan yang matang untuk memastikan kontinuitas kekuasaan dan kesiapsiagaan nasional.
“Apabila mereka mengetahui pendekatan ini, kami pun sudah terlatih bagaimana menangani situasi di saat yang sulit. Kami telah melakukan pelatihan kaderisasi di berbagai lembaga negara kami,” lanjut Boroujerdi.
Ia juga menyoroti langkah cepat Pemimpin Agung Iran yang segera mengangkat pejabat militer pengganti tak lama setelah insiden pembunuhan.
“Dan Anda semua menyaksikan Pemimpin Agung Republik Islam Iran beberapa saat setelah pembunuhan ini, langsung mengangkat pejabat militer lainnya. Satu, sepuluh, seratus pejabat diteror secara pengecut oleh rezim Zionis, ini tidak akan menghentikan arus dan perlawanan dari negara kami,” tegasnya.
Kesiapan Iran, menurut Boroujerdi, tak hanya terbatas pada jajaran militer. Sistem yang sama juga berlaku dalam lingkup politik.
“Ini berlaku untuk pejabat politik di negara kami, yaitu apabila pejabat politik yang menjadi sasaran, kami langsung bisa menentukan penghentiannya. Dan Iran telah membuktikan hal tersebut dikarenakan pelatihan, kaderisasi dan persiapan sudah dilakukan selama 47 tahun belakangan ini,” pungkasnya. (agr/nsi)
Load more