Produksi Migas Tembus 1 Juta Barel, Pertamina Siap Kejar Target Nasional 2030
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri mengungkapkan capaian signifikan perusahaan dalam menjaga ketahanan energi nasional sepanjang tahun 2024.
Dalam konferensi pers Capaian Kinerja Pertamina Tahun 2024 yang digelar di Graha Pertamina, Jakarta Pusat, Jumat (13/6/2025).
Simon menyatakan bahwa Pertamina telah mencatat produksi migas lebih dari 1 juta barrel oil equivalent per day (BOPD).
“Pertamina sebagai tulang punggung energi nasional telah memberikan kontribusi hulu migas sebesar 69 persen untuk lifting migas dan 37 persen lifting gas nasional. Total produksi migas juga terjaga di atas 1 juta barrel oil equivalent per day,” ujar Simon.
Meski mencatat capaian yang membanggakan, Simon menegaskan bahwa produksi minyak domestik akan terus ditingkatkan untuk mengejar target nasional produksi 1 juta barrel per day pada tahun 2030 atau bahkan lebih cepat.
“Namun ke depan produksi minyak domestik akan terus kita tingkatkan untuk mendukung pencapaian target nasional 1 juta barrel per day di tahun 2030 atau lebih cepat,” tegasnya.
Menurut Simon, pencapaian ini merupakan tanggung jawab besar Pertamina sebagai garda terdepan dalam menjaga ketahanan dan kedaulatan energi bangsa.
“Ini adalah tugas besar untuk Pertamina dan kita semua memegang peranan penting di dalamnya. Bukan hanya untuk menjaga ketahanan energi, tapi juga untuk menjaga kedaulatan energi bangsa,” ucapnya.
Di sektor hilir, Pertamina juga mencatat pencapaian besar lewat kapasitas kilang yang menyuplai 70 persen kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) nasional.
“Di sektor hilir, kilang Pertamina juga mampu memenuhi kebutuhan 70 persen BBM nasional,” ujar Simon.
Ia menyampaikan bahwa peningkatan produksi kilang akan terus didorong dengan percepatan proyek-proyek strategis yang berdampak langsung pada efisiensi dan daya saing jangka panjang perusahaan.
“Keberhasilan proyek-proyek ini tidak hanya akan meningkatkan kapasitas dan efisiensi, tapi juga menentukan daya saing Pertamina dalam jangka panjang,” jelasnya.
Untuk sisi permintaan masyarakat, Simon menjelaskan bahwa Pertamina telah melakukan digitalisasi untuk memperkuat rantai suplai dan aset operasional, termasuk dalam distribusi energi bersubsidi melalui Pertamina Patra Niaga.
“Kita juga telah melakukan digitalisasi untuk memperkuat rantai suplai dan keandalan aset operasional. Termasuk untuk distribusi penyaluran produk PSO subsidi tepat di Pertamina Patraniaga dengan capaian 100 persen digitalisasi subsidi tepat produk biosolar dan LPG 3 kg,” ungkap Simon.
Load more