Ratusan PKL Korban Pungli Preman di Pasar Kramat Jati Direlokasi
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Ratusan pedagang kaki lima yang menjadi korban pungutan liar (pungli) oleh preman berkedok organisasi kemasyarakatan (ormas) di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, sudah direlokasi.
"Sebagian besar mereka, para pedagang yang mulanya pedagang informal, sudah masuk ke tempat yang sudah kita lakukan penataan. Total relokasi ada kurang lebih 271 pedagang," kata Manager Pasar Induk Kramat Jati Agus Lamun saat dikonfirmasi di Jakarta, mengutip Antara pada Rabu.
Pedagang informal merupakan orang yang melakukan kegiatan berdagang dengan cara yang tidak sesuai dengan peraturan formal, tidak memiliki izin atau tempat berjualan yang resmi.
Mereka sering disebut sebagai pedagang kaki lima (PKL) dan berjualan di pinggir jalan, trotoar atau tempat-tempat umum lainnya.
Agus menyebutkan, penataan akan dilakukan secara bertahap sehingga para PKL bersedia direlokasi ke tempat baru dan tidak lagi menjajakan dagangnya di depan pintu masuk los pedagang resmi Pasar Induk Kramat Jati.
Pihaknya sudah berkomitmen untuk menjaga dan menata pasar ini menjadi lebih baik, itu harapannya.Â
"Jadi kami berharap tahun ini secara keseluruhan penataan bisa segera kita rampungkan," ujar Agus.
Selain itu, pihaknya sudah melalukan pertemuan dengan para PKL untuk menampung aspirasi para pedagang sekaligus membahas program penataan agar para pembeli yang datang merasa aman dan nyaman selama berbelanja.
"Kami berharap pedagang-pedagang yang memang tidak menerima atau tidak memperoleh tempat di area penataan ingin untuk naik kelas, bisa memperoleh tempat-tempat secara legal," jelasnya.
Agus mengatakan pihaknya telah mengajukan rencana anggaran biaya (RAB) dan Juni nanti akan dimulai kelanjutan progres pengerjaan material penataan.
"Alhamdulillah dari beberapa persennya sudah mulai tertata. Saya yakinkan dan kita juga berharap di saat kita mau bekerjasama, berkolaborasi untuk Pasar Induk ke depan agar lebih baik," ujar Agus.
Sebelumnya, sejumlah PKL mengeluhkan adanya preman berkedok ormas yang melakukan pungutan liar (pungli) di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.
Salah satu PKL bernama Karsidi (46) mengatakan, dirinya bersama PKL lainnya harus membayar uang setoran per bulannya kepada preman yang selama ini mengurus PKL.
Load more