Masalah Pendidikan di Jabar Masih Kompleks, DPRD Jawa Barat Dorong Pemprov Majukan Sekolah
- Istimewa
Bandung, tvOnenews.com - Anggota DPRD Jawa Barat Fraksi Gerindra, Syahrir menilai sektor pendidikan menjadi hal utama dalam pembangunan bangsa.
Pendidikan di Jabar, katanya memiliki karakteristik sesuai budaya tanah Pasundan yang masih banyak tantangan, seperti kesenjangan akses pendidikan antara daerah perkotaan dengan pedesaan, kualitas guru yang masih perlu ditingkatkan, dan kurangnya fasilitas pendidikan yang memadai.
Termasuk termasuk sekolah rakyat yang sekarang digadang-gadang pemerintah agar seluruh siswa bisa tertampung dengan keterbatasan gedung atau sekolah yang ada di penjuru negeri.
Pemerintah Provinsi Jabar mencatat total murid SD dan SMP sebanyak 1.860.764 anak di tahun ajaran 2024/2025.
Kabupaten Bogor menjadi wilayah dengan jumlah murid terbanyak secara keseluruhan, yakni 236.266 orang hasil gabungan sekolah negeri dan swasta. Kemudian, Kota Bandung sebanyak 140.208 orang, dan Kota Bekasi 133.066 orang.
"Ketiga wilayah ini pusat pertumbuhan perkotaan yang padat dan berdampak langsung pada konsentrasi peserta didik," kata Syahrir, Senin (9/6/205).
Sebaliknya, wilayah dengan jumlah murid paling sedikit ialah Pangandaran berjumlah 13.279 siswa, dan Banjar 7.819 siswa.
Jumlah sekolah yang ada di Jabar pada 2025, keseluruhan baik negeri maupun swasta ada 81.892 sekolah, terdiri dari 20.771 (25,36 persen) sekolah negeri, dan 61.121 (74,64 persen) sekolah swasta.
Syahrir pun menyebut banyak persoalan kompleks yang dihadapi Jabar, seperti kesenjangan akses pendidikan, ketimpangan kualitas pendidikan, distribusi guru tak merata, wacana jam masuk sekolah pagi, hingga penerimaan siswa baru berbasis domisili.
"Masalah-masalah ini harus ditangani dengan kebijakan berbasis data ilmiah dan memperhatikan konteks lokal dan aspirasi publik, termasuk siswa sendiri. Dan ini menjadi perhatian utama dan tugas Disdik untuk menyelesaikannya," katanya.
Syahrir memberikan masukan program Kadisdik Jabar untuk memajukan sekolah, di antaranya meningkatkan kualitas pendidikan, pemerataan pendidikan, pengembangan nilai-nilai syariat Islam, pendidikan vokasi dan keterampilan, pemanfaatan teknologi, smartTren Ramadhan, rehabilitasi ruang kelas, pembangunan ruang kelas baru, dan pembangunan perpustakaan.
"Kami melihat pendidikan di Jabar mempunyai beberapa karakteristik unik dan beragam, karena Jabar salah satu daerah yang masih kental dengan adat budaya Pasundan, seperti religius, nasionalis, berbasis budaya, berorientasi pada pengembangan karakter, dan beragam serta inklusif," ujarnya. (muu)
Load more