ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Ribuan Buruh PT Pakerin Mogok Kerja Massal, Tuntut Gaji dan THR yang Tak Kunjung Dibayar

Aksi unjuk rasa besar-besaran dilakukan ribuan buruh dari PT Pabrik Kertas Indonesia (Pakerin), Senin (2/6/2025), di dua lokasi strategis di Kota Surabaya
Selasa, 3 Juni 2025 - 01:11 WIB
Ribuan Buruh PT Pakerin Mogok Kerja dan Geruduk Kantor Bank
Sumber :
  • tim tvOne

Menurut Andika, konflik tersebut mengakibatkan tidak ada satupun pihak yang bisa mengeksekusi pencairan dana perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar gaji dan THR karyawan. Bahkan upaya mediasi yang dilakukan beberapa waktu lalu bersama pihak bank dan ahli waris, tidak membuahkan hasil.

“Kami sudah coba memediasi para pihak yang bertikai di dalam Bank Prima, namun tidak ada titik temu. Yang dirugikan tentu adalah buruh. Mereka bekerja, tapi tidak digaji. THR tidak dibayarkan, padahal itu hak yang sangat fundamental,” imbuh Andika.

Dikonfirmasi terpisah, Alexander Arif, kuasa hukum manajemen PT Pakerin, membenarkan bahwa situasi pelik ini telah berlangsung sejak beberapa waktu lalu. Bahkan, menurut Alexander, manajemen sebenarnya sudah menjalin kesepakatan dengan para buruh sejak aksi unjuk rasa pertama yang terjadi pada 31 April 2024 lalu.

“Sejak demo April 2024, manajemen dan buruh sudah menyepakati pembayaran THR dilakukan secara bertahap, dan ditargetkan selesai pada April atau Mei 2025. Namun rencana tersebut tidak berjalan karena adanya kendala pencairan dana deposito perusahaan di Bank Prima,” jelas Alexander.

Ia mengungkapkan, dana perusahaan yang tersimpan dalam bentuk deposito di Bank Prima tidak bisa dicairkan karena adanya surat penahanan atau pembekuan oleh salah satu ahli waris yang tengah bersengketa soal aset.

“Dana Rp1 triliun di Bank Prima adalah dana operasional vital perusahaan. Tapi sekarang tidak bisa digunakan karena ada campur tangan dari salah satu ahli waris yang tengah berkonflik secara hukum. Ini membuat kami tidak bisa membayar gaji dan THR buruh,” tegas Alexander.

Pihak manajemen, kata Alexander, berharap para ahli waris bisa segera menyelesaikan konflik internal mereka agar operasional pabrik bisa kembali berjalan dan hak-hak pekerja bisa segera dipenuhi.

Situasi ini semakin membuat buruh terjepit. Tidak hanya hak mereka yang belum dibayar, ancaman PHK massal juga menghantui akibat situasi finansial perusahaan yang tidak menentu. Dengan pengajuan PKPU yang masih berlangsung, nasib ribuan buruh menjadi semakin tidak pasti.

“Buruh sudah bekerja keras, namun justru harus menghadapi ketidakpastian. Padahal mereka punya keluarga yang harus dinafkahi,” ujar salah satu perwakilan buruh dari SP KEP saat berorasi di depan kantor PT Pakerin.

Produksi pabrik kertas terbesar di Jawa Timur itu kini lumpuh total. Tidak ada aktivitas yang berjalan sejak mogok kerja massal dimulai.

Dalam tuntutannya, para buruh meminta manajemen PT Pakerin dan Bank Prima segera mencari solusi konkret agar dana operasional bisa dicairkan. Mereka juga mendesak pemerintah dan instansi terkait untuk turun tangan, mengingat masalah ini menyangkut hajat hidup ribuan keluarga.

“Kami minta Presiden Prabowo atau Menteri Tenaga Kerja ikut turun tangan. Ini bukan hanya soal perusahaan, tapi soal kemanusiaan. Kami butuh makan, anak-anak kami butuh sekolah. Jangan korbankan kami karena konflik internal,” teriak salah satu buruh perempuan yang ikut dalam aksi. (gol)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

PERURI Salurkan Bantuan Cepat Tanggap untuk Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra

PERURI Salurkan Bantuan Cepat Tanggap untuk Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra

PERURI salurkan bantuan logistik ke Aceh, Sumut, dan Sumbar untuk korban banjir bandang dan longsor, bantu percepat pemulihan dan penuhi kebutuhan dasar warga.
Dua Mata Elang Tewas Mengenaskan di TMP Kalibata oleh 6 Anggota Polri, Bagaimana Peran Masing-masing Tersangka?

Dua Mata Elang Tewas Mengenaskan di TMP Kalibata oleh 6 Anggota Polri, Bagaimana Peran Masing-masing Tersangka?

Polda Metro Jaya menetapkan enam anggota Polri sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan hingga menyebabkan tewasnya dua orang mata elang (Matel) berinisial MET (41) dan NAT (32) yang terjadi di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata,Jakarta Selatan pada Kamis (11/12/2025).
Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

SEA Games 2025 menciptakan tiga cerita besar bagi Indonesia. Ada kekecewaan, ada kebanggaan, dan ada pula kejutan yang mengubah peta persaingan Asia Tenggara.
Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (ABPEDNAS) menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) 2025 di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang pada Jumat (12/12/2025).
Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Kasus tewasnya dua mata elang yang dikeroyok hingga tewas di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis (11/12/22025) sore terungkap.
Transportasi Digital Makin Dinamis! Inilah Tantangan Baru dan Solusi dari Para Pemangku Kepentingan

Transportasi Digital Makin Dinamis! Inilah Tantangan Baru dan Solusi dari Para Pemangku Kepentingan

Menurut data Kementerian Perhubungan (2024), pengguna transportasi online terus meningkat seiring tumbuhnya kebutuhan akan layanan cepat, aman, dan transparan

Trending

Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Kasus tewasnya dua mata elang yang dikeroyok hingga tewas di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis (11/12/22025) sore terungkap.
Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

SEA Games 2025 menciptakan tiga cerita besar bagi Indonesia. Ada kekecewaan, ada kebanggaan, dan ada pula kejutan yang mengubah peta persaingan Asia Tenggara.
Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (ABPEDNAS) menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) 2025 di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang pada Jumat (12/12/2025).
Malam Mencekam di TMP Kalibata Buntut Seorang Mata Elang Tewas Dikeroyok, Aksi Pembakaran Hingga Padamnya Listrik

Malam Mencekam di TMP Kalibata Buntut Seorang Mata Elang Tewas Dikeroyok, Aksi Pembakaran Hingga Padamnya Listrik

Dua mata elang (matel) menjadi korban pengeroyokan di kawasan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Kamis (11/12/2025) sore.
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Jumat 12 Desember Pukul 17.00 WIB: Indonesia Tambah 4 Medali Emas hingga Sore Ini

Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Jumat 12 Desember Pukul 17.00 WIB: Indonesia Tambah 4 Medali Emas hingga Sore Ini

Berikut klasemen sementara perolehan medali SEA Games 2025, Jumat (12/12/2025) hingga pukul 17.00 WIB.
Susul Wagub Jabar, Dedi Mulyadi Beri Respons terkait Resbob Menghina Suku Sunda dan Suporter Persib Bandung

Susul Wagub Jabar, Dedi Mulyadi Beri Respons terkait Resbob Menghina Suku Sunda dan Suporter Persib Bandung

Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi bereaksi soal konten kreator Adimas Firdaus alias Resbob diduga menghina suku Sunda dan suporter Persib Bandung, Viking Persib Club.
Duh, Foto Resbob Ditaruh dengan "Sesajen" Buntut Ucapan Menghina Suku Sunda, Dedi Mulyadi Sampai Ikut Ngomong

Duh, Foto Resbob Ditaruh dengan "Sesajen" Buntut Ucapan Menghina Suku Sunda, Dedi Mulyadi Sampai Ikut Ngomong

Ucapan Resbob yang memantik amarah tersebut, diunggah ulang berbagai akun di Medsos.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT