GRIB Diterpa Tekanan Hukum, Ormas Anak Buah Hercules Diambang Mundur?
- Kolase Tim tvOnenews
Tangerang Selatan, tvOnenews.com – Ketegangan antara Organisasi Masyarakat GRIB Jaya dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kian memuncak.
Posko ormas pimpinan Hercules Rosario de Marshal telah dibongkar aparat, sejumlah anggotanya diamankan, dan kini muncul pernyataan mencengangkan: mereka mengaku lelah menghadapi konflik ini.
GRIB Jaya dituding menduduki lahan milik BMKG secara ilegal di kawasan Tangerang Selatan. Namun ormas ini berkilah, menyebut kehadiran mereka sebagai bentuk pendampingan hukum kepada ahli waris yang mengklaim sebagai pemilik sah lahan tersebut. GRIB Jaya mengandalkan dokumen girik kepemilikan sebagai dasar klaim.
Pada Sabtu (24/5), BMKG bersama aparat gabungan membongkar posko GRIB Jaya yang berdiri di atas tanah sengketa. Tidak hanya itu, kepolisian juga mengungkap bahwa GRIB Jaya sempat menyewakan sebagian lahan tersebut kepada para pedagang, sebuah praktik yang menambah kompleksitas persoalan hukum.
Dalam tekanan hukum dan opini publik yang terus menguat, sinyal melemahnya posisi GRIB Jaya mulai terasa. Ketua Tim Hukum dan Advokasi GRIB Jaya, Wilson Colling, menyampaikan pernyataan mengejutkan.
"Perlu digarisbawahi, kami juga sebenarnya capek menangani kasus ini," ujarnya melalui kanal YouTube GRIB TV, Rabu (28/5).
Pernyataan tersebut menunjukkan adanya kelelahan internal dalam tubuh organisasi. Wilson bahkan menyatakan kesediaan GRIB Jaya untuk mundur dari kasus ini jika terbukti bahwa lahan tersebut memang milik BMKG.
“Kalau kami yang salah, kami mundur,” tegas Wilson.
Lebih lanjut, ia menantang dilakukan verifikasi bersama terhadap status kepemilikan lahan.
“Kita cek, bila perlu kita plotting tanah itu,” ujarnya.
Pernyataan tersebut menjadi penanda bahwa GRIB Jaya mulai goyah. Ormas yang selama ini dikenal vokal dan militan, kini menunjukkan potensi mundur jika proses hukum membuktikan klaim mereka tidak berdasar.
Masyarakat kini menunggu hasil akhir dari konflik lahan yang menyeret nama besar Hercules. Di balik perdebatan hukum dan sorotan media, satu hal menjadi terang: tekanan dari berbagai pihak telah melemahkan soliditas internal GRIB Jaya.
Apakah ini pertanda akhir dari perlawanan GRIB Jaya? Ataukah hanya jeda sebelum langkah berikutnya? Satu hal pasti, sinyal kelelahan dari tubuh ormas menjadi pertanda bahwa pertarungan ini tidak lagi sepenuhnya berada di tangan mereka. (dpi/nsp)
Load more