Sebut Pembuktian Bareskrim soal Ijazah Jokowi dari Hasil Forensik Belum Final! Pakar Hukum Beberkan Penyebabnya
- Tim tvOne/Rika Pangesti
Jakarta, tvOnenews.com - Pakar hukum pidana Universitas Jenderal Soedirman, Hibnu Nugroho menyebutkan bahwa pembuktian Bareskrim Polri soal ijazah Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi) dari hasil forensik belum final.
Sebab kata dia, hal tersebut bukan satu-satunya yang bisa diterima dalam pembuktian.
“Secara formal, UGM sudah menyampaikan. Sekarang secara materiil seperti apa? Hasil ini yang akan dikeluarkan oleh Bareskrim. Pertanyaanya, apakah hasil dari Bareskrim satu-satunya yang diterima? Oh tidak,” kata Hibnu dikutip dari rekaman video Kompas TV, Sabtu (24/5/2025).
Kata dia, bila penggugat ijazah Jokowi tak terima dengan hasil forensik Bareskrim Polri, maka menurutnya bisa dilakukan pembanding.
"Nanti, seandainya Bang Roy dan teman-teman tidak sepakat. Ada pembandingan. Ini yang disebut dengan kontra suatu pembuktian."
"Jadi hasil forensik penegak hukum, bisa juga hasil forensik pihak pelapor. Seperti halnya visum dari penegak hukum, visum ulang dari korban dan sebagainya," jelasnya.
Karenanya, ia mengatakan, keputusannya ada pada hakim. Sejauh hakim bisa diyakinkan.
"Karena apa? Kenapa forensik hadir apa bila ada keraguan. Nah keraguan inilah yang diperiksa forensik, dan kemudian mungkin ada pembanding yang lain," jelasnya.
"Hasil forensik itu menambah keyakinan hakim," bebernya.
Olehnya, ia mengungkapkan tanggung jawab hakim sangat berat.
"Tanggung jawab hakim ini sangat berat untuk melihat di sini," ucapnya.
Untuk diketahui, penjelasan itu disampaikan Hibnu sebelum pengumuman hasil forensik oleh Bareskrim Polri.
Pengumuman dilakukan oleh Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro dalam konferensi pers, Kamis (22/5/2025).
"Pengaman kertas, teknik cetak, tinta tulisan tangan, cap stempel, dan tinta tanda tangan milik dekan dan rektor dari peneliti tersebut maka antara bukti dan pembanding adalah identik atau berasal dari satu produk yang sama," ucapnya. (aag)
Load more