Polda Jateng Buru Pengendali Anak Buah Hercules Terkait Kasus Pencurian dan Pengerusakan Aset PT KAI, per Kelapa Dibayar Mahal
- Didiet Cordiaz/tvOne
Semarang, tvOnenews.com - Polda Jateng saat ini sedang memburu pengendali (otak) dari pengerusakan dan pencurian aset milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) di Semarang, Jawa Tengah. Pengendali menggunakan anggota dari organisasi milik Rosario de Marshall alias Hercules sebagai budak catur.
Perburuan pengendali anak buah Hercules di Semarang itu bermuasal dari ditanggapnya empat orang anggota organisasi masyarakat (ormas) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya yang melakukan pengrusakan dan pencurian aset milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) di Kota Semarang.
Empat orang ini disinyalir oleh Polda Jateng, ikut mengajak puluhan anggota Grib Jaya lainnya di wilayah setempat. Jumlahnya ditafsir mencapai 50 orang.
- Istimewa
Keempat anggota dari organisasi Hercules yang melakukan perusakan yaitu KA sebagai ketua GRIB Jaya Mijen, DW alias Tebo, YJO dan HY.
Polda Jateng melaporkan, keempat tersangka ini adalah orang suruhan dari sosok pengendali yang dimaksud.
Adapun, pengendali adalah pria berinisial E, warga setempat yang merupakan mantan penghuni rumah di lahan bekas sengketa milik PT KAI.
Keempat tersangka diberi upah oleh E sebesar Rp1,7 juta. Mereka diminta E untuk mengganggu aset itu.
"Iya selepas dipesan oleh saudara E kelompok GRIB Jaya PAC Kecamatan Mijen melakukan pemasangan MMT (spanduk) di lahan sengketa antara E dengan PT KAI," ujar Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Dwi Subagio saat rilis kasus di Mapolda Jateng, Kamis (22/5/2025).
- YouTube
Dia menjelaskan jika sengketa tanah ini sebenarnya sudah selesai melalui putusan Pengadilan Negeri Semarang bernomor 358/PDT.G/2014/PN SMG. Tanah yang disengketakan berada di Gergaji, Randusari, Semarang Selatan.
Namun, E tidak menerima putusan pengadilan itu lalu memesan ormas GRIB Jaya untuk melakukan tindakan teror pada rentang bulan Desember 2024.
"Akibat kejadian itu, PT KAI alami kerugian hingga Rp250 juta," katanya.
Terkait dengan pemesan ormas GRIB Jaya, Dwi menyebut sedang melakukan pencarian. Dia meminta Eko agar mempertanggungjawabkan perbuatannya.
"Ya kami meminta kepada E agar segera menyerahkan diri," tandasnya.
Load more