Reaksi UGM soal Bareskrim Polri Sebut Ijazah Jokowi Asli
- Tim tvOne/Rika Pangesti
Jakarta, tvOnenews.com - Bareskrim Polri memastikan ijazah S1 Jokowi dari UGM adalah asli.
Dengan demikian Bareskrim juga resmi menghentikan penyelidikan kasus ini.
Universitas Gadjah Mada (UGM) angkat bicara soal hasil penyelidikan Bareskrim Polri itu.
UGM menilai keputusan tersebut sepenuhnya berada dalam kewenangan kepolisian.
UGM hanya memberikan keterangan dan data sebagai bentuk dukungan atas permintaan Bareskrim dalam proses penyelidikan.
"Kalau penghentian utamanya ini ranah dari Bareskrim karena penyelidikan dilakukan Bareskrim. Keterangan dan data yang disampaikan UGM itu untuk memenuhi permintaan Bareskrim," ujar Sekretaris UGM, Andi Sandi Antonius, Kamis (22/5/2025).
UGM telah menyerahkan sejumlah dokumen berkaitan dengan proses akademik Presiden Joko Widodo selama menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan.
"Saya tidak ingat persis jumlahnya, tetapi yang saya ingat adalah keterangan dari para senior kami, alumni seangkatan Bapak Joko Widodo," ungkap Sandi.
Diketahui, Bareskrim Polri telah mendapatkan dokumen terkait keaslian ijazah palsu Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Penyidik menguji ijazah Jokowi dengan dokumen pembandingnya dan hasilnya identik.
Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol. Djuhandhani Rahardjo Puro mengemukakan bahwa hasil tersebut didapatkan usai penyelidik bersama Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri memeriksa ijazah tersebut secara saintifik.
“Penyelidik mendapatkan dokumen asli ijazah bernomor 1120 atas nama Joko Widodo dengan NIM (nomor induk mahasiswa) 1681/KT Fakultas Kehutanan UGM pada tanggal 5 November 1985,” katanya dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (22/5/2025).
Terhadap ijazah tersebut, kata dia, diuji secara laboratoris dengan sampel pembanding berupa ijazah dari tiga rekan Jokowi pada masa menempuh perkuliahan di Fakultas Kehutanan UGM.
Pengujian itu meliputi bahan kertas, pengaman kertas, teknik cetak, tinta tulisan tangan, cap stempel, dan tanda tangan dekan serta rektor pada saat itu.
Hasilnya, diketahui bahwa ijazah Jokowi yang menjadi bukti dengan ijazah yang menjadi pembanding adalah identik.
“Dari penelitian tersebut, maka antara bukti dan pembanding adalah identik atau berasal dari satu produk yang sama,” katanya.
Selain ijazah, Dittipidum dan Puslabfor juga menguji keaslian skripsi Jokowi yang berjudul Studi Tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis Pada Pemakaian Akhir di Kota Madya Surakarta.
Load more