Demo Mahasiswa di Depan Balai Kota Jakarta Ricuh, Tujuh Polisi Terluka
- tvOnenews.com/Rika Pangesti
Jakarta, tvOnenews.com - Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro mengungkap ada tujuh anggota Polri yang terluka dalam aksi demonstrasi mahasiswa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (21/5).
"(Aksi mahasiswa di) Depan Balai Kota, 7 polisi terluka," ungkap Susatyo, Rabu (21/5).
Susatyo juga menuturkan bahwa ada massa aksi yang turut diamankan, tetapi jumlahnya tak diungkapkan.
"Ya, tunggu rilis resmi," ucapnya, secara singkat.
Diketahui, aksi demonstrasi yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa ricuh di depan Balai Kota DKI Jakarta, pada Rabu (21/5).
Berdasarkan pantauan tim tvOnenews.com di lokasi, saat hendak pulang menuju Halte Balai Kota, pagar kantor Gubernur DKI Jakarta sudah dibarikade oleh pasukan kepolisian.
Namun, belum diketahui aksi demo apa yang sedang diperjuangkan oleh para mahasiswa.
Berdasarkan pendengaran jurnalis, Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro, mengatakan bahwa para mahasiswa sedang melakukan aksi demo terkait HAM.
Hal ini diketahui ketika Susatyo mencoba untuk melakukan komunikasi dengan koordinator aksi.
“Tidak seperti ini kalian melakukan aksi, bukan seperti ini membela HAM,” kata Susatyo.
Susatyo meminta para mahasiswa menghentikan aksi demonstrasi yang mereka lakukan karena dinilai sudah anarkis. Para aksi massa melakukan pemukulan terhadap anggota kepolisian.
“Ini sudah anarkis, kalian sudah melakukan pemukulan terhadap anggota saya, ini sudah tindak pidana,” tegas Susatyo.
Sementara, koordinator aksi di atas mobil komandonya mencoba untuk memberikan penjelasan, namun komunikasi dua arah terjadi, akan tetapi tidak ada yang mengalah, dan komunikasi berjalan tidak baik.
"Pak, dengar dulu, pak, pak, pak,” pinta mahasiswa tersebut.
Sementara, Susatyo terus meminta para mahasiswa untuk berhenti melakukan aksi karena sudah mengganggu fasilitas publik seperti pengguna jalan raya.
Susatyo menegaskan pihaknya sangat kooperatif apabila ingin melakukan aksi demonstrasi, tetapi harus dilakukan secara kondusif dan tidak merugikan pihak lain.
Oleh karena komunikasi keduanya yang kian buruk, Susatyo memerintahkan anak buahnya untuk mengamankan para mahasiswa ke dalam mobil tahanan.
“Jangan melawan, ayo masuk ke mobil tahanan satu per satu, ayo masuk. Bawa mereka, jangan melawan,” tegasnya.
Load more