Di Munas SOKSI, Bahlil Minta Kader Golkar Solid: Saya Tidak Ingin Ada Perpecahan
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia meminta kepada seluruh kader Partai Golkar untuk tetap solid dan tidak membuat perpecahan di internal partai.
Hal ini dia sampaikan pada acara Musyawarah Nasional (Munas) ke-12 Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), selaku organisasi masyarakat (ormas) pendiri Partai Golkar.
Dia mulanya bercerita soal pengalamannya ketika terpilih sebagai Ketua Umum HIPMI. Bahlil mengaku ada sebagian kader HIPMI yang tidak setuju dirinya menjadi ketua umum kala itu.
“Saya pernah di HIPMI, terpilih jadi Ketua Umum secara sah, tapi sebagian tidak mendukung saya, dan mereka membuat organisasi lain. Ya saya persilahkan. Itu juga tidak bagus,” kata Bahlil saat memberikan sambutan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (20/5/2025).
Dari pengalamannya itu, Bahlil meminta kepada seluruh kader Golkar untuk tidak membuat perpecahan antara sesama kader.
“Maka niat saya, niat ibadah saya adalah, ketika Allah memberikan amanah untuk memimpin sebuah organisasi atau partai, maka saya tidak ingin adanya perpecahan di dalam organisasi itu. Itu sebenarnya esensinya,” tegasnya.
Sebelumnya, dia menyinggung soal adanya dualisme kepemimpinan di SOKSI Golkar.
Namun, Bahlil tidak menyebut nama ketua umum SOKSI Golkar yang lain. Dia hanya menyebut ketua umum SOKSI Golkar periode sekarang, Ahmadi Noor Supit.
“Maka ketika saya terpilih, saya undang dua Ketua Umum soksi, yang dua-duanya berasa benar dengan berbagai macam firmannya. Kalau kita melihat argumentasinya, tidak ada yang salah,” kata Bahlil dalam kesempatan yang sama.
“Karena persepsinya masing-masing benar. Dan karena dua-duanya adalah jago olah anggaran dasar, maka saya memaknai itu semuanya benar. Tapi saya katakan, kebenaran hakiki itu yang ada cuma Allah. Kita ini mendekati kebenaran,” sambungnya.
Untuk itu, Bahlil mengaku bicara kepada dua ketua umum SOKSI untuk membereskan persoalan dualisme kepemimpinan SOKSI, sehingga pemilihan ketua umum SOKSI periode 2025-2030 berjalan lancar.
“Jadi waktu saya terima kepada dua-dua abang saya, karena dua-duanya Pak ketua umum, saya tidak perlu sebut nama yang satunya. Dua-duanya abang saya, saya bilang, Pak, sudah lah, Pak, atur lah barang ini,” pungkasnya. (saa/muu)
Load more