Film Angkara Murka, Kegelisahan Eden Junjung Terhadap Ambisi Kekuasaan
- Forka Films
Jakarta, tvOnenews.com - Sutradara muda Eden Junjung yang dikenal dengan karya film pendeknya, akhirnya debut film panjang berjudul Angkara Murka.
Menurut Eden, film bergenre horror thriller ini mengangkat mitos dan juga ambisi terhadap kekuasaan yang sering terjadi terutama dalam narasi proyek dan pembangunan di daerah.
“Film ini lahir dari kegelisahan akan pengorbanan-pengorbanan yang dianggap wajar. Dalam pembangunan, ada jiwa-jiwa yang dikorbankan,” tutur Eden pada Gala Premiere Angkara Murka di Epicentrum XXI, Kamis (15/5/2025).
Produser Ifa Isfansyah pun menyebut bahwa film Angkara Murka merupakan manifestasi kemarahan.
Angkara Murka menurut Ifa hadir tidak hanya menghantui secara visual dan emosional, tetapi juga mengguncang kesadaran para penontonnya secara sosial.
Film ini menceritakan mengenai perempuan bernama Ambar (Raihaanun), seorang ibu muda yang terpaksa bekerja di tambang pasir setelah sang suami, Jarot (Aksara Dena) hilang secara misterius di lokasi penambangan tersebut.
Tidak hanya untuk bekerja, Ambar pun ingin mencari sang suami yang hilang tersebut.
Namun, ternyata, dibalik itu semua, Ambar menghadapi teror misterius dan mengerikan, mulai dari kerakusan, praktik tumbal, dan juga makhluk misterius bermata merah menyala.
Dibantu oleh sang mandor, Lukman (Simhala Avadana), Ambar pun berusaha mengungkap misteri dan rahasia yang terkubur di dalam kerasnya industri tambang yang selalu mengorbankan rakyat kecil.
Film ini juga dibintangi oleh Whani Darmawan sebagai Broto penguasa tambang di lereng gunung yang berambisi menjadi kepala daerah. Ada pula Rukman Rosadi sebagai Komar yang sangar dan mempertanyakan ketidakadilan yang didapatkan oleh para penambang pasir.
Uniknya lagi, lagu berjudul Tumbal Proyek milik band Sukatani pun menjadi soundtrack film ini.
Sebelum tayang di Indonesia, film Angkara Murka sudah tayang perdana secara global dalam judul “Mad of Madness” di Far East fILM Festival (FEFF) 2025 di Udine, Italia pada 24 April-2 Mei 2025.
Film yang diproduksi dan diproduseri oleh Forka Films (Yuni, Turah, Gadis Kretek) ini akan dijadwalkan tayang di seluruh bioskop Indonesia pada 22 Mei 2025. (awy)
Load more