Pengakuan Buruh Gudang Amunisi Garut ke Gubernur Jabar: Kerjanya Paling 12 Hari
- Tangkapan layar
Garut, tvOnenews.com - Ihwal insiden ledakan amunisi kadaluwarsa masih menyita perhatian publik. Pasalnya, insiden itu menewaskan 13 orang.
Dalam pengakuan warga setempat bernama Agus Setiawan yang juga sebagai buruh buka selongsongan amunisi kepada Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, pada Selasa (13/5/2025), bahwa dirinya sudah lama bekerjad di lokasi.
"Saya sebagai (buru) selongsong," kata Agus kepada Dedi Mulyadi.
Agus mengaku bekerja melepas selongsong peluru saat tiba barang-barang amunisi tidak layak pakai.
Agus juga katakan, diupah Rp 150 ribu per hari.
"Kerja paling 12 hari beres. Datang lagi barang, ikut lagi kerja," beber Agus.
"Koordinator, sesepuh, Rp 200 ribu. Yang lain Rp 150 ribu," katanya.
Selain bekerja sebagai buruh, Agus akui, ia dan kawan-kawannya juga diketahui nyambi sebagai pemulung sisa-sisa amunisi, setelah diledakkan.
Dia dan kawan-kawannya menjual barang rongsokan tersebut.
Sebelumnya diberitakan, seorang warga berhasil lolos dari ledakan maut Garut setelah mengikuti arahan dari sosok Komandan Regu (Danru) saat pemusnahan amunisi kadaluwarsa.
Adalah Anjas (26) warga asal Desa Sancang Kecamatan Cibalong Garut, yang selamat dari ledakan dahsyat.
Sebanyak 13 orang warga sipil dan anggota TNI meninggal dunia dalam ledakan hebat pemusnahan amunisi kadaluwarsa pesisir di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Senin (12/05/2025).
Ke 13 korban tewas tersebut di antaranya, sembilan orang warga sipil dan empat orang anggota TNI.
Anjas adalah salah satu warga yang selamat dari ledakan dahsyat tersebut. Bahkan Anjas selamat tanpa cedera dan hanya terkena kepulan pasir ledakan.
Hal itu berkat Anjas mengikuti perintah seorang Danru di lokasi pemusnahan amunisi di Garut.
"Saya pas disuruh sama Danru untuk bawa tutup peti amunisi, pas jalan kaki jauh dari sumur amunisi tiba-tiba meledak," kata Anjas, Senin (12/5/2025).
Namun yang membuat miris adalah, Anjas menyaksikan langsung teman-temannya tewas dalam ledakan dahsyat tersebut di dekat sumur pemusnahan amunisi.
Bahkan Anjas sampai terkena serpihan potongan tubuh korban meninggal.
Dirinya menambahkan, proses pemusnahan sebetulnya sudah selesai, namun tidak tahu akan ada sumur amunisi yang tiba-tiba meledak susulan sehingga dampak ledakan membuat kawan-kawan sepekerjaannya tewas di tempat.
Load more