Khofifah Sebut Pentingnya Pemetaan Potensi Kader bagi Profesionalitas Organisasi
- dok NU
“Saya sangat menghormati Muslimat NU yang tidak berhenti menjadi penjaga nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin, tetapi kini juga bergerak dinamis dalam memetakan potensi kadernya secara terukur. Ini bukan hanya langkah cerdas, tapi juga langkah strategis dalam menghadapi masa depan,” ujar Ary Ginanjar.
Menurut Ary, dengan terlaksananya program ini, Muslimat NU menegaskan diri sebagai organisasi perempuan Islam yang siap bertransformasi dan beradaptasi dengan zaman, tanpa meninggalkan akar nilai tradisi dan spiritualitas yang menjadi jati diri.
“Perubahan tidak lahir dari luar, tapi dari dalam diri. Dan hari ini, saya melihat harapan itu nyata di Muslimat NU,” tutur Ary Ginanjar.
Sementara itu, Ketua PP Muslimat NU, Arifatul Choiri Fauzi, menyampaikan bahwa pengurus baru hadir dengan semangat perubahan yang inklusif, terbuka untuk kolaborasi, dan mampu beradaptasi dengan tantangan zaman.
“Kami akan memastikan Muslimat NU tetap relevan. Perempuan Indonesia tidak hanya perlu dilindungi, tetapi juga diberdayakan agar bisa berkontribusi penuh dalam pembangunan bangsa,” ucap Arifatul yang juga menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tersebut. (ant/awy)
Load more