Menag Nasaruddin Umar saat Perayaan Waisak 2025: Jika Seluruh Umat Bersatu Maka Kita Tidak Memerlukan Polisi
- tvOnenews.com/Taufiq Hidayah
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Agama (Menag) RI, Nasaruddin Umar mengungkapkan masih memiliki PR (pekerjaan rumah) soal mengurusi umat beragama.
Hal ini dinyatakan dirinya saat menghadiri perayaan Hari Tri Suci Waisak 2569 BE di Wihara Ekayana Arama, Jakarta Barat, pada Senin (12/5/2025).
“Tapi bagi saya sendiri juga merasa belum berhasil bahkan belum berkeringat, bagi saya pribadi selama umat masih berjarak dengan ajaran agamanya, maka itu PR buat kementerian agama,” kata Nasaruddin, di Jakarta Barat, pada Senin (12/5/2025).
Kemudian Nasaruddin menuturkan bahwa targetnya adalah mencari cara bagaimana umat beragama itu semakin bersahabat dan semakin menyatu dengan ajaran agamanya.
Sebab, Nasaruddin mengungkapkan jika seluruh umat telah menyatu dengan ajaran agamanya, maka kita tidak akan memerlukan polisi.
“Tapi kalau umat pada agama sudah menyatu dengan ajaran agamanya, agama apapun agamanya, maka mereka bisa berkah sebagai menteri agama dan kalau itu sudah terjadi mungkin kita tidak perlu polisi? iya kan?,” ungkap Nasaruddin.
“Akan tetapi Tuhan menciptakan kita sebagai manusia biasa kita, bukan malaikat, tapi kita tidak boleh jadi iblis iya kan,” sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Agama (Menag) RI, Nasaruddin Umar meminta kepada seluruh umat bergama agar agama diimbangi dengan konsentrasi dan kontemplasi.
“Akan tetapi, Tuhan menciptakan kita sebagai manusia biasa. Kita bukan malaikat tapi kita tidak boleh jadi iblis, iya kan? inilah yang ingin saya ingatkan bagi semua umat beragama apapun agamanya mari kita lebih banyak juga mengimbangi konsentrasi itu dengan kontemplasi,” kata Nasaruddin.
Kemudian Nasaruddin menuturkan bahwa dalam konsentrasi, pikiran akan fokus pada satu tujuan, yang biasanya itu duniawi.
“Tapi kalau kontemplasi, hati kita yang melakukan fokus. Nah hemat saya negeri ini Indonesia ini, kita tidak hanya membutuhkan konsentrasi tapi juga kita membutuhkan kontemplasi,” jelas Nasaruddin.
Sementara itu Nasaruddin menuturkan bahwa penggabungan antara konsentrasi dan konsentrasi ini yang nantinya akan melahirkan manusia sempurna.
“Kalau konsentrasi kita memikirkan di luar diri kita bagaimana menaklukannya, mengapainya. Tapi kalau kita kontemplasi, kita fokus pada diri kita bagaimana menjinakkan diri kita sendiri. Jadi kontemplasi harus berbanding lurus dengan konsentrasi, disinilah agama mudah sangat berkontribusi,” tutur Menag Nasaruddin Umar.(ars/lkf)
Load more