Bawa-bawa RI 1, Hercules Cuma Bisa Diperintah oleh 2 Sosok Ini? Advokat Penegak Hukum Antipremanisme Sebut 2 Nama, Ternyata...
- Kolase tvOnenews
tvOnenews.com - Nama Hercules akhir-akhir ini kembali menjadi sorotan, setelah kontroversinya yang menyebut Jenderal (Purn.) Sutiyoso "bau tanah".
Pernyataan itu lantas membuatnya harus 'berurusan' dengan sejumlah jenderal TNI, salah satunya Jenderal (Purn.) Gatot Nurmantyo yang mengecam pernyataan Hercules.
Kini, masalah tersebut melebar dan menyeret nama organisasi masyarakat (ormas) yang dibentuk Hercules, yakni Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya.
Organisasi itu sudah punya anggota yang tak sedikit dan tersebar di berbagai penjuru Indonesia.
Namun, tak sedikit juga pihak yang merasa bahwa GRIB Jaya perlu dibubarkan, karena dinilai meresahkan masyarakat.
- Kolase
Salah satu orang yang tergabung dalam Tim Advokat Penegak Hukum Antipremanisme (Tumpas), Saor Siagian, bahkan sampai mendatangi Komisi III DPR untuk mendesak agar pemerintah bisa menindak tegas Hercules dan GRIB Jaya.
Tak segan-segan, Saor bahkan meminta agar Hercules juga ikut ditangkap.
Langkah yang dibuat oleh Tim Tumpas pun diakui oleh Hercules sebagai suatu hal yang mengganggunya.
Pria dengan nama asli Rosario de Marshall tersebut menilai, jika Saor memang benar seorang advokat, maka seharusnya ia mengerti soal hukum.
Sebab, menurut penilaian Hercules, desakan yang disampaikan ke Komisi III DPR tersebut justru sebagai bentuk pengancaman dan provokasi.
"Saya merasa terganggu karena negara ini negara hukum. Semestinya, kalau memang benar-benar pengacara, semestinya mereka tahu hukum," tegas Hercules, dikutip dari YouTube Seleb On Cam News, Jumat (9/5/2025).
"Tidak ada hujan, tidak ada angin, tiba-tiba mereka muncul di Komisi III untuk mendesak Komisi III segera melakukan penangkapan. Ini semacam pengancaman dan provokasi," sambungnya.
- tvOnenews.com/Julio Trisaputra
Hercules bahkan dengan berani menyatakan, bahwa dirinya akan membawa hal tersebut ke ranah hukum untuk mematahkan tudingan tersebut.
Namun, ia justru meragukan jika apa yang dilakukannya nanti bisa jadi disebut sebagai tindakan premanisme.
"Kita akan bawa ke ranah hukum. Kalau nanti saya pakai cara saya, nanti dibilang preman lagi," ucap Hercules.
"Karena saya sudah mengerti hukum, saya tidak akan pakai cara saya," tegasnya.
Di sisi lain, salah satu orang lainnya yang tergabung dalam Tim Tumpas, Rapen Sinaga, menyebut bahwa Hercules sudah bertindak keterlaluan.
Sebab, menurutnya, dalam beberapa video yang tersebar, Hercules menyebut bahwa hanya ada dua sosok yang bisa memerintahkannya. Dua sosok yang dimaksud olehnya tersebut adalah Prabowo Subianto dan Gus Miftah.
"Di beberapa video juga hanya ada dua yang katanya bisa memerintah si Hercules ini, Pak Prabowo sama Gus Miftah," ujar Rapen Sinaga saat Tumpas melaksanakan rapat bersama Komisi III DPR RI pada Kamis (8/5/2025).
Menurut Rapen, pernyartaan Hercules tersebut sudah keterlaluan karena turut menyerat nama orang nomor 1 di Indonesia.
"Saya pikir, dengan dia (Hercules) menyebut begitu, ini kan sudah keterlaluan, Presiden dibawa-bawa gitu ya," ungkap Rapen.
- YouTube/Gus miftah official
Rapen bahkan menyebut bahwa Hercules terkesan disegani, bahkan oleh badan penegak hukum. Padahal aksi-aksi yang dilakukan oleh Hercules dan ormasnya adalah bentuk premanisme.
"Mungkin kita juga sama-sama tahu dan bisa melihat nyata sekali aksi-aksi yang dilakukan dengan cara preman," katanya.
"Saya pikir ini bisa langsung ada tindakan nyata ya, atau sifatnya rekomendasi dari Komisi III supaya GRIB, misalnya, langsung dibubarkan atau dibekukan gitu," tegas Rapen. (ism)
Load more