Beda Sejarah dengan Hendropriyono, Mantan Kopassus Justru Naik Pitam Sebut Hercules 'Penakut' saat Perang Timor Timur
- Kolase ANTARA & Muhammadiyah
Jakarta, tvOnenews.com - Perang urat saraf antara Ketua Umum GRIB Jaya, Hercules dengan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo masih menjadi perbincangan hangat di publik.
Ketegangan antar keduanya terjadi usai Hercules dengan lantang menghina Letjen (Purn) Sutiyoso dengan perkataan mulut bau tanah.
Sontak, Gatot Nurmantyo pun merespons hinaan yang datang dari mulut Hercules kepada Purnawirawan TNI tersebut.
Tak berselang lama, Hercules pun menyampaikan permohonan maaf kepada Sutiyoso.
- Kolase tvOnenews.com / Antara
Namun, secara terang-terangan Hercules justru menantang balik Gatot Nurmantyo yang mencecarnya.
"Saudara Gatot Nurmantyo, saya tidak takut sama anda. Saya tidak menghargai anda. Jadi kenapa, sikap anda bengis banget gitu loh. Bengis banget gitu loh. Aku salah apa?," kata Hercules dikutip pada Kamis (8/5/2025).
Baru-baru ini, mantan Jenderal Kopassus, Letjen (Purn) Yayat Sudrajat pun ikut menanggapi ketengangan antar dua belah pihak yang terjadi.
Yayat mengungkap kisah Hercules saat ikut berperang bersama TNI di Timor Timur yang kini menjadi Timor Leste.
"Saya diperbantukan oleh kesatuan ke sana untuk melaksanakan operasi intelijen dalam rangka untuk bagaimana supaya jajak pendapat itu berjalan baik," kata Yayat dikutip dari tayangan YouTube Hersubeno Point pada Kamis (8/5/2025).
Yayat mengisahkan dirinya saat itu bertugas sebagai Dansatgas Intelijen Tribuana 8 Kopassus dengan pangkat Letnan Kolonel (Letkol).
Ia melihat langsung mantan preman Tanah Abang itu ikut hadir saat pasukan TNI berperang di Timor Timur.
""Hercules menghadap saya, saya tahu lah Hercules itu, siapa gitu ya. Kemudian karena dia bawa nama Zacky Anwar, saya kalau senior udah pasti saya respek lah. Saya melihat Pak Zacky itu orang yang sangat dihormati. Pak Zacky waktu itu beliau koordinasikan atau sebagai adviser untuk operasi intelijen," ungkapnya.
Yayat pun bercerita Hercules bukan maksud untuk berperang bersama TNI saat di Timor Timur.
Ia menyebut jika Hercules seakan ketakutan dan meminta bantuan kepada TNI mengingat Ketua Umum GRIB Jaya ingin pulang ke kampung halamannya.
"Intinya dia mau ke kampung halamannya, dia tidak berani, karena saat itu di mana-mana chaos ya. Karena dia bawa nama Pak Zacky Anwar, saya siapkan lah dan aman," katanya.
Yayat pun mengaku geram terhadap sikap Hercules belakangan ini yang kerap menghina purnawirawan TNI termasuk Gatot Nurmantyo.
"Harusnya berterimakasih terhadap jajaran TNI itu," ungkapnya.
Mantan Kepala BIN Akui Hercules Dapat Kepercayaan Penuh dari Prajurit TNI saat Perang Timor Timur, Hendropriyono: Dia Itu....
Mantan Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN), Jenderal (Purn) AM Hendropriyono secara blak-blakan memasang badan membela Hercules di tengah polemiknya yang bergulir.
Hendropriyono pun tak tinggal diam melihat persitegangan antar kedua belah pihak.
Menurutnya tak sepantasnya keberadaan Hercules dengan organisasi masyarakat (ormas) dipimpinnya dianggap meresahkan.
"Soal Hercules saya rasa kita juga kita juga mesti berpikir dingin, walaupun mungkin hatinya panas, kecewa. Kenapa kalau sekrang dinilai merashkan," kata Hendropriyono dikutip dari tayangan YouTube @rhenald.kasali pada Senin (5/5/2025).
Hendropriyono menuturkan jika Hercules memiliki jasa perjuangan yang pajang bagi Indonesia.
Pasalnya, Hercules merupakan sosok pejuang dalam perperangan di Timor Timur yang kini menjadi Timor Leste.
"Dia (Hercules-red) dan prajurit kita adalah korban dari konspirasi global," kata Hendropriyono.
Tak hanya itu, Hendropriyono bercerita jika TNI kala itu sangat mempercayai sosok Hercules dalam perang di Timor Timur.
Saking dipercaya, kata Hendropriyono, Hercules menjadi orang satu-satunyabyang memegang kunci gudang dari amunisi perang prajurit Indonesia di Timor Timur.
"Padahal dulu dia (Hercules-re) waktu di Timor Timur dulu sebelum Timor Leste, dia itu kita percaya pegang kunci senjata dan peluru. Dia yang pegang kunci itu, kita saking percayanya," pungkasnya. (raa)
Load more