Indonesia jadi Target Pasar Judi Online Jaringan Internasional, Polri Minta Masyarakat Berhenti Kecanduan
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Indonesia menjadi target pasar judi online jaringan Internasional. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komjen Wahyu Widada.
Wahyu mengatakan, Tanah Air masih menjadi target pasar judi online (judol) khususnya para sindikat jaringan internasional, lantaran masih banyak masyarakat yang kecanduan akan judol.
"Apakah asing juga masih menyasar diri kita? Ya tentu. Dengan jumlah penduduk kita yang besar, bagi dunia perekonomian, ini merupakan pasar. Termasuk juga pasar orang-orang main judi," ungkap Wahyu, Minggu (4/5/2025).
- Julio Trisaputra/tvOnenews.com
Wahyu menyebut, masyarakat yang keranjingan judol justru kebanyakan kaum menengah ke bawah.
Mereka tidak ragu-ragu bermain judol meskipum ekonomi pribadinya sedang tidak baik.
"Ini adalah sangat-sangat memprihatinkan. Secara ekonomi dalam kondisi yang susah pun mereka melaksanakan kegiatan ini. Sehingga, dikhawatirkan kalau hal ini tidak kita lakukan penindakan, akan semakin membuat mereka terperosok dalam jurang kemiskinan," beber Wahyu.
Wahyu menjelaskan, dampak judol bisa ke perekonomian negara. Sebab, kata dia, uang yang dipakai untuk judi lalu mengalir langsung ke luar negeri.
"Jadi ada uang-uang kita yang mengalir ke luar negeri tanpa bisa kita trace (lacak). Capital cash flow ini tentu akan merugikan perekonomian Indonesia," terangnya.
Untuk itu, eks Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri itu meminta para pecandu judol berhenti.
Belum lagi semua sistem di judol disebut sudah diatur agar para pemain tidak menang.
Sekalinya menang, tapi dipastikan kerugian yang dikeluarkan bakal lebih besar dari untung yang didapat.
"Tak ada cerita main judi itu menang. Iming-iming itu hanya sebuah kebohongan. Mari sama-sama kita hentikan, kalau sudah tidak ada yang main lagi, mereka akan tutup," tandasnya. (rpi/muu)
Load more