Soekarno Sampai Rela Ceraikan Siti Oetari Demi Nikahi Inggit Garnasih, Ternyata Berawal dari...
- Kolase Tvonenews.com
tvOnenews.com - Kisah asmara Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, memang penuh warna dan sering kali menjadi bagian menarik dalam catatan sejarah perjuangan bangsa.
Salah satu kisah cinta yang cukup berkesan adalah hubungannya dengan Inggit Garnasih, perempuan asal Bandung yang awalnya berstatus sebagai ibu kosnya.
Cerita cinta ini dimulai pada awal 1920-an, saat Soekarno masih menjadi mahasiswa Technische Hoogeschool te Bandoeng—cikal bakal Institut Teknologi Bandung (ITB).
Ia menumpang tinggal di rumah milik pasangan Haji Sanusi dan Inggit Garnasih.
- Kolase Tvonenews.com
Tak disangka, kedekatan intens yang terjalin antara Soekarno dan Inggit, yang saat itu telah menikah dengan Haji Sanusi, lambat laun berkembang menjadi cinta.
Sebelum menjalin hubungan dengan Inggit, Soekarno telah menikah pada tahun 1921 dengan Siti Oetari, putri dari tokoh Sarekat Islam, HOS Tjokroaminoto.
Namun pernikahan itu sebenarnya lebih bersifat simbolik dan dilandasi niat baik Soekarno untuk membantu keluarga Tjokroaminoto.
Bahkan Soekarno sendiri mengakui bahwa ia lebih menganggap Oetari sebagai adik.
Berbeda halnya dengan hubungannya bersama Inggit Garnasih.
Inggit tak hanya menjadi pendengar setia gagasan-gagasan besar Soekarno, tapi juga merawat dan memberi perhatian yang tulus layaknya seorang istri.
- Kolase Tvonenews.com
Soekarno pun merasa mendapatkan sosok ibu, sahabat, sekaligus pendukung sejati dalam diri Inggit.
Seiring waktu, perasaan cinta pun tumbuh.
Dalam kondisi yang masih sama-sama terikat pernikahan, Soekarno akhirnya memberanikan diri meminta izin kepada Haji Sanusi untuk menikahi Inggit.
Sanusi yang sibuk dan kerap bepergian, menyadari bahwa rumah tangganya dengan Inggit sudah tak bisa dipertahankan, sehingga tak mencegah keinginan Soekarno.
Pada 24 Maret 1923, Soekarno resmi menikahi Inggit Garnasih melalui surat keterangan kawin bernomor 1138, bermaterai 15 sen, dan ditulis dalam bahasa Sunda.
Saat itu, Soekarno baru berusia 21 tahun, sementara Inggit telah berusia 33 tahun.
Selama menjadi istri Soekarno, Inggit menunjukkan dedikasi luar biasa.
Ia mendampingi sang suami melewati masa-masa sulit, termasuk saat Soekarno dipenjara di Banceuy dan Sukamiskin, serta ketika diasingkan ke Ende dan Bengkulu.
Load more